21 Jun 2009

Wahyudi Masih Malu-Malu

Nyatakan Diri Maju Jadi Gubernur Kalteng

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Masuknya nama Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Wahyudi K Anwar sebagai tim kampanye pasangan Capres-Cawapres SBY-Budiono di Kalimantan Tengah (Kalteng) sempat menuai polemik di tingkat elit partai pendukung. Apalagi bukan berasala dari partai pendukung.
Meski demikian, deklarasi tim kampanye pasangan Capres-Cawapres SBY-Budiono beberapa waktu lalu di gedung Koni Provinsi Kalteng. Nama Wahyudi K Anwar masuk sebagaianggota dewan pakar tim kampanye pasangan Capres-Cawapres SBY-Budiono.
Masuknya nama, Bupati Kotim Wahyudi K Anwar dari jalur independen di tim kampanye Capres-Cawapres SBY-Budiono untuk wilayah Kalteng. Banyak dari kalangan elit politik menilai. Wahyudi K Anwar sebagai tim sukses, semakin membuka jalan menuju kursi Kalteng Satu.
Namun demikian, istri dari Hj. Adeng Mardiana masih malu-malu menyatakan diri siap maju sebagai calon Gubernur Kalteng, pada pemilihan kepala daerah 2010 mendatang. Menurut dia, saat ini ia masih konsentrasi memenangkan pasangan Capres-Cawapres SBY-Budiono.
”Lanjutkan. Soal itu nantilah, sebagai anggota tim kampanye saat ini saya konsentrasi dulu memenangkan pasangan Capres-Cawapres SBY-Budiono. Baru kemudian kita pikirkan selanjutnya,” ujarnya, ketika menjawab pertanyaan Radar Sampit terkait kesiapannya maju jadi Gubernur Kalteng pada pilkada 2010 mendatang. Meski jawabannya hanya lanjutkan.
Meski tak menjawab secara gamblang pertanyaan. Apakah ia bersedia maju atau tidak sebagai calon Gubernur Kalteng, pada pilkada gubernur dan wakil gubernur mendatang. Kalimat yang dilontarkan, ”lanjutkan” yang juga selogan pasangan Capres-Cawapres SBY-Budiono, mengisyaratakan bahwa ia akan melanjutkan kekuasaanya dari bupati menjadi gubernur.
”Yah yang pasti konsentrasi dululah. Saat inikan saya posisinya tim sukses pasangan SBY-Budiono dari kalangan indefenden. Bukan orang partai, juga bukan dari pemerinta. Soal pencalonan sebagai gubernur, nanti kita lihat hasilnya, toh juga masih jauh juga,” ungkap bupati yang sudah dua kali menjabat ini.
Menyinggung soal cuti kampanye. Wahyudi mengungkapkan ia sudah mendapat izin cuti sejak tanggal 16 Juni lalu. Namun demikian, izin cuti tersebut urung diambilnya, lantaran kampanye pasangan Capres-Cawapres SBY-Budiono batal dilaksanakan di Sampit.
”Seharusnya saya pada tanggal 16 Juni lalu sudah mendapat cuti. Namun, karena kampanye SBY-Budiono di tunda, hingga tanggal 22 Juni mendatang. Jadwal cuti disesuikan, yang terpenting dalam seminggu sesuai aturan pejabat hanya mendapat 3 hari cuti,” bebernya. (*)

Tidak ada komentar: