26 Jun 2009

Pangdam: Situasi Ambalat Mulai Kondusif


Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Kondisi di Blok Ambalat makin kondusif. Setelah sebelumnya diwarnai ketegangan antara TNI-AL Indonesia dengan tentara laut Malaysia, lantaran terus diprovokasi tentara laut Malaysia yang berulang kali masuk kewilayah kedaulatan Indonesia, yakni Blok Ambalat dari garis Simpadan-Ligitan.
”Situasi ambalat berdasarkan laporan Komandan Kodim dan Bomandan Batalyon yang ada di perbatasa, dalam keadaan kondusif,” ujar Panglima Kodam VI/Tanjungpura Mayor Jendral TNI Tono Suratman, kepada sejumlah wartawan, usai menjadi inspektur upacara serah terah terima jabatan Komandan Korem 102/Panju-Panjung, di Palangka Raya, Senin (22/6) kemarin.
Dikemukakannya meski demikian, kondisi Blok Ambalat sudah mulai kondusif. TNI terus melakukan penjagaan wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indoensia (NKRI) itu. Saat ini personil TNI-AL yang disiagakan sebanyak 2 Batalyon dan 7 Kapal Perang yang dielengkapi perlengkapan tempur.
Menyinggung disiagakannya pasukan sebanyak 2 Batalyon dan 7 Kapal Perang, mengisyaratkan bahwa TNI siap berperang melawan Malaysia. Menurut Tono Suratman dengan disiagakannya pasukan bukan berarti TNI siap berperang. Tetapi sebuah kewajiban menjaga wilayah kedaulatan NKRI terutama dari pihak luar.
”Oh itu bukan berarti siap perang. Saya yakin maksudnya menyiagakan pasukan disana, bukan seperti itu. Karenan ketegangan selama ini masih bisa diatasi dengan perundingan-perundingan damai antara diua negara, makanya sekarang sudah mulai kondusif,” jawabnya.
Menjawab pertanyaan Radar Sampit terkait agenda pertemuan dua negara, antara Indonesia dengan Malaysia pada tanggal 13 Juli mendatang. Perwira tinggi TNI yang menyandang dua tanda bintang dipundaknya ini dengan diplomatis mengatakan, karena fungsi dan tugas yang diemban Pangdam, tentunya dibatasi dengan ruang dan gerak, agenda prtemuan sudah menjadi agenda tingkat pusat.
”Tentunya seperti yang disampaikan sudah menjadi agenda di tingkat pusat. Sebagaimana perintah Panglima TNI, kami hanya ditugaskan menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah. Sebagai bentuk tigas dan tanggungjawab tersebut, kami sudah menyiagakan pasukan sebanyak 2 Batalyon dan 7 Kapal Perang di perbatasan,” ucapnya.
Kembali ditanya, apakah ada rencana penambahan pasukan biala keadaan semakin genting? Menurut Suratman, hingga saat ini belum ada rencana. Yang dikedepankan adalah perundingan secara intensif antara pemrintah Indoensia dengan pemerintah Malaysia.
”Semuanya sudah dilakukan dengan perundingan yang dilakukan setiap bulan. Termasuk kita-kita yang ada di perbatasan. Kita melakukan kerjasama baik itu pertukaran informasi maupun latihan bersama satuan-satuan yang ada di perbatasan,” pungkas Tono Suratman, yang juga didampingi Komandan Korem yang baru, Kolonel Inf Rudiyono Edy. (*)

Tidak ada komentar: