15 Jun 2009

Jembatan Timpah Selesai Awal Tahun 2010

Setelah Ambruk Pada Bulan April lalu

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Jembantan Timpah, menghubungkan Kota Palangka Raya dengan empat kabupaten di wilayah barito, Kabupaten Barito Selatan, Bartim, Barito Utara dan Murung Raya, ambruk pada tangal 3 April Lalu. Tragisnya, justru terjadi tiga hari sebelum diresmikan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalteng, Ben Brahim, jembatan yang ambruk tersebut sekarang dalam proses pemangunan kembali oleh kontraktor yang sama, dalam hal ini PT Agrabudi. Diharapkan selesai pada awal tahun 2010 mendatang.
"Sekarang sedang dalam proses pembangunan kembali. Pihak kontraktor juga sudah melakukan Review desain, terutama daerah titik-titik beban. Mudah-mudahan awal tahun 2010 nanti jembatan tersebut sudah fungsional," ujarnya kepada sejumlah wartwan, di Palangka Raya, Sabtu (13/6) kemarin.
Dikemukakan Ben Brahim, bentuk jembatan tetap seperti semula. Meski demikian di beberapa titik tertentu di revisi terutama di tempat-tempat yang memikul beban tinggi akan dilakukan penguatan hubungan antarrangka baja.
"Pembangunan kembali jembatan di Timpah tersebut akan menggunakan rangka baru karena rangka lama ada yang terpelintir akibat beban dan juga terpotong saat dilakukan evakuasi," ungkapnya.
Ditanya apakah hingga saat ini evakuasi kerangka jembatan sudah selesai. Menurut Ben, hingga saat ini belum juga selesai dievakuasi, karena mengalami kendala di lapangan. Kendala lapangan, ntara lain keruhnya air dan derasnya arus sungai.
”Pihak kontraktor sudah mendatangkan tim khusus evakuasi dari Jakarta. Namaun, terkendala, karena kondisi sungai yang tidak memungkinkan, selain keruh juga arus sungai terlalu deras. Karena itu, tim evakuasi kesulitan melakukan pemotongan kerangka baja di dasar sungai,” jawabnya.
Menyinggung biaya pembangunan kembali apakah juga dibiayai dari pemerintah. Ben menuturkan, sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan. Sebelum secara resmi diterima pemerintah, maka tanggungjawab ada di tangan kontraktor.
"UU Konstruksi menyatakan bahwa, apabila pada tahap pelaksanaan terjadi kegagalan, maka menjadi tanggung jawab kontraktor. Dalam hal ini pihak kontraktor adalah PT Agrabudi. Artinya yang bertanggungjawab pembiayaan kembali adalah PT Agrabudi," jelas Ben.
Dintanya penyebab runtuhnya jembatan. Ben menuturkan, hingga saat ini penyebab runtuhnya jembatan Timpah belum diketahui karena pemeriksaan mutu rangka baja masih dilakukan di Litbang PU di Bandung.
”Hingga sampai saat ini belum juga diketahui penyebab ambruknya jembatan. Baik dari hasil penyelidikan dari departemen PU mapun dari Mabes Polri. Karena kerangka baja yang digunakan, dan diproduksi oleh perusahan PT Menara Gading, masih diteliti di Litbang PU di Bandung,” pungkasnya. (*)

Tidak ada komentar: