2 Mar 2009
Yusril: Kualitas Pemilu 2009 Buruk
Oleh: Alfrid Uga
PALANGKA RAYA-Yusril Ihza Mahendra calon Presiden RI dari Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga mantan Mentri Srkeratis Negara (Mensesneg), menilai Pemilu 2009 yang tinggal beberapa hari lagi akan lebih buruk dibandingkan Pemilu 1999 dan Pemilu 2004 lalu.
Menurutnya, hal ini terjadi akibat lemahnya sosialisasi bahkan tidak berjalan, baik oleh KPU Pusat mapun KPU daerah. Selain itu juga proses pendaftaran pemilih juga berantakan sehingga menyebabkan ratusan ribu pemilih di seluruh Indoensia tidak terdaftar. Belum lagi masalah regulasi, dan anggaran yang masih amburadul hingga distribusi logistik ke daerah-daerah yang belum selesai.
”Akibat tidak berjalan dengan baik membuat orang yang semangat ikut terlibat dalam pesta demokrasi tau-tau tidak terdaftar sebagai pemilih. Ini salah satu indikator kualitas Pemilu 2009 lebih buruk dari Pemilu sebelumnya,” ujar Yusril, ketika ditemui di ruang lobi Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya, Minggu (1/3) kemarin.
Hal lain yang menambah kualitas Pemilu 2009 lebih buruk lagi adalah munculnya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menetapkan sistem pemilihan Caleg dengan suara terbanyak, ditambah lagi banyaknya masalah yang dihadapi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang hingga kini belum selesai.
’’Sudah dapat dipastikan hasil Pemilu 2009 akan lebih buruk dari Pemlu sebelumnya,’’ kata aktor film pemeran Laksamana Cheng Ho yang ditayangkan oleh salah satu TV suasta di Indoensia ini.
Menyinggung soal kesiapannya maju dalam bursa Pemilu Presiden (Pilpres). Mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia ini menyatakan kesiapannya, bahkan bahkan ia mengklaim sudah mendapat dukungan dari PBB yang pernah ia pimpin sebagai Ketua Umumnya.
”Untuk memuluskan ke kursi Calon Presiden atau Wakil Presiden saya dan bersama kawan-kawan di partai akan terus bekerja untuk mendapatkan suara maksimal dalam Pemilu Legislatif pada 9 April nanti,” ungkapnya.
Namun demikian, Yusril memperkirakan dengan banyaknya Parpol sebegai peserta Pemilu, sulit bagi partai untuk mencapai 20 persen sebagai syarat maju dalam bursa Pilpres tanpa kualisi, oleh karena itu menurutnya, Parpol-Parpol akan berkualisi dalam Pilpres nanti.
”Untuk PBB sendiri belum menentukan sikap akan berkualisi dengan partai mana. Kita masih melihat hasilnya nanti, berapa persen suara PBB dalam Pemilu kali ini, yang pasti Saya siap maju meramaikan bursa Pilpres,” pungkas Yusril Ihza Mahendra.
Ditanya soal terget suara. Nampaknya Yusril menyadarai sebagai partai kecil ia tak terlalu berlebihan menentukan target. Menurutnya sudah cukup setiap provinsi mewakili satu kursi di DPR-RI, yakni sebanyak 35 orang, sama dengan jumlah provinsi di Indoensia.
”Kami menyadarai PBB merupakan partai yang kecil. Tetapi pengalaman selama ini PBB dengan perolehan suara yang minim dan wakil yang cukup kecil di DPR-RI tetapi PBB dapat berperan dalam politik lebih besar dari partai yang lebih besar,” imbuhnya. (***)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar