11 Mar 2009

Konser Slank di P. Raya Makan Korban


Oleh: Alfrid Uga

PALANGKA RAYA-Kembali konser group musik Slank yang yang digawangi Kaka, Bimbim, Ridho, Ivanka dan Abdee makan korban jiwa. Kali ini yang menjadi korban adalah salah seorang pelajar Kelas II dari SMU- 4 Palangka Raya, bernama Zainudin (17), warga Jalan Sedtaji.
Kejadian ini tentu menambah daftar panjang korban jiwa, yang yang terjadi di berbagai daerah disaat konser berlangsung dari band-band papan atas di tanah air, seperti Sheila On-7 dan Ungu. Bahkan bagi group musik Slank kejadian ini untuk kedua kalinya.
Konser Slank bertajuk Konvoi Damai Slank bersama Yamaha dapat dibilang berlangsung sukses. Tak ada rusuh, bahkan dari 10 lagu-lagu hits yang dibawakan Kaka mampu menghipnotis ribuan fans dan Slankers sejati di Kota Cantik Palangka Raya.
Namun ternyata, dibalik kekuksesan tersebut, di balik tembok Stadion Tjilik Riwut setinggi 10 meter, tempat konser berlangsung ada salah seorang Slankers Sejati bernama Zainudin sedang berjuang melawan maut, setelah terjatuh disaat menaiki tembok hanya untuk menyaksikan band kesayangannya tersebut.
Kejadian ini diketahui setelah dua teman korban, yakni Sriyono (18) dan Alfian (19) menemukan mayat korban di daerah sekitar diding tembok pintu keluar sebelah kanan stadion yang mereka naiki untuk masuk kedalam stadion menyaksikan konser Slank yang sedang berlangsung.
Kepada Polisi kedua teman korban menuturkan. Sebelum konser Slank berlangsung, mereka bersama korban sebelumnya pesta miras jenis Mission yang dioplos dengan minuman suplemen jenis Kuku Bima disuatu tempat.
Setelah usai pesta miras, tutur kedua teman korban yang pertama kali menemukan mayat korban, bersama-sama dengan korban datang ke Stadion Tjilik Riwut, saat mau masuk pintu loket masuk ditutup panitia, meski mereka sudah menunjukan Paspor masuk yang dikeluarkan oleh Yamaha.
”Kami mau masuk lewat pintu loket, tetapi tidak diperboleh oleh penjaga pintu loket. Kami pun kemudian naik tembok,” tutur Alfian, kepada sejumlah wartawan di lokasi kejadian, Rabu (11/3) kemarin. Tanpa menjelaskan apakah mereka bersama korban berhasil naik tembok setinggi 10 meter atau tidak, dan bagaimana kejadian saat naik tembok sehingga merenggut jiwa korban.
Kembali dijelaskan Alfian, sebenarnya ia bersama Sriyono tidak sengaja menemukan mayat korban. Sebelumnya ia hendak mengambil HP yang dititipnya dengan korban. Saat datang kerumah korban ternyata korban tidak berada ditempat, keduanya lalu kembali kestadion pada pagi sekitar Pukul 08.00 WIB.
”Kami mencari korban, karena kami datang kerumah korban, korban tidak berada di rumahnya. Karena korban tidak berada di rumah lalu kami kembali kestadion mencari korban, tiba-tiba kami berdua menemukan mayat korban di dekat lokasi tempat kami naik tembok,” ungkap Alfian. Lagi-lagi tanpa menjelaskan kenapa mereka harus kembali kestadion mencari korban?
Sementara itu, Kapolres Palangka Raya, AKBP Drs. Achmad Alwi melalui Kasat Reskrim, AKP Hari Brata, kepada wartawan mengatakan, untuk sementara kejadian tersebut masih dalam penyelidikan, sedangkan untuk dugaan tindak pidana tergantung dari hasil visum pihak RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
”Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas tindak pidana kekerasan, seperti luka atau memar, baik diwajah mapun dianggota badan lainnya,” beber Hari Brata. (***)

Tidak ada komentar: