17 Mar 2009

Warga Penyang Portal Jalan ke Sawit


• Bersedia Buka Portal setelah Ada Perjanjian

Laporan: Ozan (Radar Sampit)

SAMPIT-Kesabaran warga Desa Penyang, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotim habis. Mereka memortal akses jalan menuju perusahaan kelapa sawit PT Mulio Agro Permai (MAP) sejak sebulan lalu.
Pemortalan mereka lakukan sebagai reaksi atas berlarut-larutnya penyelesaian sengketa lahan seluas 3.500 hektare. Lahan yang mereka klaim itu telah ditanami oleh perusahaan. ”Kami minta kejelasan dari PT MAP atas lahan warga yang telah mereka tanami,” kata Untung Juni, salah seorang warga.
Pemortalan yang dilakukan sekitar lima puluh warga yang memakai baret merah di kepala berlangsung aman. Sesaat kemudian, Asisten I Setda Widekson S Rasat didampingi Camat Telawang, Camat Kotabesi, Humas PT MAP bersama aparat TNI dan kepolisian datang.
Ke hadapan puluhan warga yang berada di dalam pagar portal, Widekson menyayaka Pemkab Daerah Kotim akan menfasilitasi penyelesaian antara warga dengan PT MAP.
Mewakili warga, Untung Juni menyampaikan PT MAP harus memberikan penjelasan pada warga. Apabila tidak ada kejelasan dalam sengketa ini, mereka mengancam tidak hanya menutup jalan, tapi akan mengambil secara paksa lahan milik warga desa Penyang.
”Apabila dalam waktu dekat PT MAP tidak berjanji menyelesaikan masalah ini, warga akan mengambil lahan hak miliknya,” ujarnya.
Humas PT MAP Eli Hia menyatakan, PT MAP bersedia menemui warga di forum rapat yang difasilitasi oleh Pemkab Kotim. Apapun hasil keputusan rapat, pihak PT MAP bersedia menerimanya.
Setelah PT MAP menyatakan siap berunding dengan warga, mereka kemudian bersedia membuka portal. Sebelum portal dibuka, warga menggelar upacara adat terlebih dahulu dengan memotong beberapa ekor ayam.
”Karena kami memortal secara adat, maka kami juga melakukan upacara adat sebelum pembukaan portal,” pungkas Untung Juni. (***)

Tidak ada komentar: