Sebelumnya Logistik Pemilu Macet Dua Hari di Trisakti
Laporan: Alfrid U
PALANGKA RAYA-Langkah konkrit Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Tengah (Kalteng) menulis surat kepada Kepala Pelabuhan Trisakti, Kalimantan Selatan (Kalsel), terkait tertahannya logistik Pemilu selama berhari-hari di Pelabuhan Trisakti, berbuah hasil.
Kemarin, Sabtu (21/13) pagi, dua container logistik Pemilu, yang dikirim dari Pelabuhan Semarang melalui pelabuhan Trisakti Kalsel, berhasil diturunkan dari kapal cargo dan langsung di kirim ke Palangka Raya, Kalteng.
Menurut Sekretaris KPU Kalteng, Dendul Toepak, dua container logistik Pemlu tersebut akan tiba di Palangka Raya pada siang hari di Sekretariat KPU Kalteng, dan pihaknya langsung mendistribusikan ke kabupaten/kota se-Kalteng pada hari itu juga.
“Hari ini sudah sampai. Kira-kira siang, palaing lambat sore. Walpun dermikian, kita akan langsung mendistribusikannya ke seluruh kabupaten/kota di Kalteng,” ujar Dendul, kepada Radar Sampit, ketika ditemui diruang kerjanya, kemarin.
Mantan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Kalteng ini, menambahkan, dua container logistik Pemilu yang bary dating tersebut, merupakan logistic Pemilu yang terakhir dikirim dari luar Kalteng, baik yang pengadaannya oleh KPU Pusat mapun oleh KPU daerah sendiri.
“Dengan datanya dua container logisti Pemilu ini, berarti habis sudah pengiriman dari luar kalteng, tinggal bagaimana mendistribusikan ke daeha kabupaten/kota, dan memastikannya sampai di KPPS dan TPS sebelum Pemilu 9 April,” ungkap Dendul.
Seperti pemberitaan sebelumnya, Pemilihan Umum (Pemilu) 9 April tinggal menghitung hari. Pendistribusian logistik terus dilakukan oleh KPU Kalteng, namun sayangnya menghadapi masalah serius. Pasalnya, yang seharusnya logistik Pemilu sudah diterima sejak kemarin, namun hingga saat ini belum juga diterima KPU Kalteng.
Menurut Ketua KPU Kalteng, Faridawaty D. Adjeh, keterlambatan datangnya logistik Pemilu tersebut akibat tertahannya dua kontainer logistik Pemilu di Pelabuhan Tri Sakti Banjarmasin selama dua hari, karena terjadi antrian bongkar muat.
Dikemukakannya, logistik yang tertahan tersebut dikirim dari Semarang sebanyak dua kontainer, berisikan tanda pengenal saksi dan KPPS serta Daftar Calon Tetap (DCT) DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota se-Kalteng.
Faridawaty mempertanyakan, meski ia tak menyebut siapa yang harus bertanggungjawab terhadap pengiriman logistik tersebut ke KPU Kalteng. Namun, akibat keterlambatan tersebut sangat mengganggu jadwal pendistribusian logistik di wilayah Kalteng.
“Kita memaklumi, Kalsel kan tidak menerima barang dari Kalteng saja, jadi harus antri. Yang jadi pertanyaan saya, kenapa Kalteng yang punya pelabuhan sendiri, misalnya pelabuhan Sampit, pengirimannya tidak melalui pelabuhan Sampit, harus melewati Banjarmasin,” ungkap Farida, di Palangka Raya, kemarin.
Dengan rasa was-was dan gelisah, lantaran akibat terlambat datangnya logistik tersebut. Farida terus berupaya agar pihak perusahan ekspedisi (perusahan jasa pengiriman barang, red) segera mengirimkan logistik Pemilu ke KPU Kalteng.
Salah satu upaya yang sudah dilakukan KPU Kalteng untuk percepatan pengiriman logistik tersebut, KPU telah mengirim surat ke pihak Kepala Pelabuhan Trisakti dengan tembusan kepada Kapolda Kalteng dan Kapolda Kalsel untuk meminta agar kontainer logistik Pemilu tersebut bisa diprioritaskan segera dibongkar dan dikirim ke Kalteng.
“Seharusnya (logistik yang tertahan) sudah sampai tadi (kemarin, red). Untuk surat ke kepala pelabuhan sudah dikirim tadi oleh petugas, biar cepat dibongkar,” katanya, dengan wajah kesal.
Selain dua kontainer yang tertahan tersebut, satu kontainer logistik berupa formulir C dan D serta sampul tiba di KPU kemarin. Secara keseluruhan, pengiriman logistik dari Jawa menggunakan 19 kontainer dan satu truk Fuso.
Farida mengungkapkan, pengiriman logistik ke kabupaten/kota se-Kalteng ditargetkan selesai 25 Maret ini dan hingga kini, pendistribusian sudah mencapai 95 persen. “Deadline paling kritis pendistribusian logistik, H-10 sudah ada di kecamatan, artinya akhir bulan sudah beres, kecuali surat suara, H-3 sudah ada di kecamatan,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, untuk surat suara yang kurang dan rusak juga tengah didistribusikan. Berdasarkan perhitungan KPU Kalteng, total surat suara yang rusak se-Kalteng hanya 0,6 persen, namun masih bisa ditutupi dengan cadangan jika sampai hari H barangnya terlambat.
“Kami sudah melaporkan pendistribusian ini ke KPU pusat dan Kalteng siap melaksanakan Pemilu legislatif 9 April,” pungkasnya. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar