11 Mar 2009

Kapolda: Semua TPS di Kalteng Rawan


Oleh: Alfrid Uga

PALANGKA RAYA-Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Tengah (Kalteng) Brigjen Pol. Syamsuridzal menyebutkan, secara umum semua tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di wilayah Kalteng rawan, oleh karena itu pihaknya melakukan pengamanan Pimilu secara oftimal.
”Ratusan TPS yang kita amankan di wilayah Kalteng ini kita asumsikan rawan, jadi bukan rawan satu, dan rawan dua. Jadi semuanya dianggap rawan,” ujarnya kepada sejumlah wartawan usai apel gelar pasukan pengamanan Pemilu 2009 di halaman Markas Polda (Mapolda) Kalteng, Rabu (11/3) kemarin.
Namun menurut Syamsuridzal, dalam pola pengaman Pemilu agar lebih epektif pihaknya menetapkan TPS Aman, TPS Rawan-1 dan TPS Rawan-2, hal tersebut penting untuk pembagian personil pengamanan TPS pada saat pemungutan suara berlangsung hingga berakhir perhitungan.
Dijelaskannya, pola pembagian untuk kategori Aman, 2 Polri berbanding 10 Linmas berbanding 5 TPS dan Patroli roda 2. Selain itu, masih untuk kategori Aman, 4 Polri berbanding 20 Linmas berbanding 10 TPS dan Patroli roda 4.
Sedangkan, untuk kategori Rawan-1, 2 anggota Polri bernading 4 anggota Linmas berbanding 2 TPS. Selanjutnya untuk kategori Rawan 2, 2 anggota Polri berbanding 4 anggota Linmas berbanding 1 TPS. ”Penetapan kategori rawan, terutama untuk daerah-daerah rawan konflik dan gangguan Kantibmas lainnya,” ungkap Kapolda Kalteng.
Kembali dijelaskannya, dalam pengaman Pemilu 2009 yang hanya hitungan hari pihaknya menurunkan personil, untuk Polda Kalteng dan Jajarannya sebanyak 4.130 orang, dan khusus untuk Polda Kalteng sendiri personil yang dilibat kan berjumlah 1.141 orang.
”Kita juga dibantu dari TNI. Personil TNI yang BKO Polda berjumlah 200 orang, sedangkan personil TNI yang BKO Polresberjumlah 30 orang. Sementara itu personil yang dilibatkan terbagai dalam 8 satgas, yaknisatgas Intel, Satgas Prefentiv, Satgas Tindak, Satgas Gakkum, Satgas VVIP, Satgas Propam, satgas Ban Ops dan satgas Pam Wal Polakhir,” jelasnya.
Kapolda menambahkan, dengan digelarnya pasukan dan berbagai simulasi yang dilakukan selama ini adalah untuk kepentingan bersama, kemudian untuk melancarkan para pemilih dalam melaksanakan tugas dan haknya sebagai warga negara.
”Saya sampaikan masyarakat tidak usah ragu lagi, jaga masing-masing diri sendiri, dan jangan mudah terprovokasi dengan hal-hal yang dapat membuat kondisi tidak kondusif disaat Pemilu berlangsung. Kemudian kami petugas siap mengamankan pelaksanaan Pemilu 9 April mendatang,” pungkas Syamsuridzal. (***)

Tidak ada komentar: