10 Jul 2009

Surat Suara Terakhir Jadi Bahan Taruhan


Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Ada yang berbeda pada pemilu presiden dan wakil presiden kali ini, Kamis (8/7) kemarin, dibandingkan tahun 2004 lalu. Selain ketiga capres-cawapresnya dari kalangan militer berpangkat jendral. Pemilu presiden dan wakil presiden kali ini, benar-benar dimaknai sebagai pesta rakyat.
Bagi sebagian masyarakat Kalteng yang namanya pesta rakyat tak terpisahkan dari unsur judi. Pantauan Radar Sampit, di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang berada di sudut Kota Palangka Raya mendadak ramai terutama menjelang perhitungan surat suara terakhir.
Di TPS 78, Kelurahan Bukit Tunggal Kecamatan Jekan Raya misalnya. Surat suara terakhir sebelum dibuka petugas, petugas minta para saksi, PPS lainnya, dan warga setempat untuk menebak pasangan capres-cawapres yang mana di contreng pemilih.
Muncul beragam pilihan, ada yang menyebutkan tanda contreng berada di kolom nomor urut dua pasangan SBY-Boediono, ada juga menyebutkan tanda contreng berada di nomor urut satu pasangan Megawati-Parbowo, demikian yang lainya ada juga yang menyebutkan tanda contreng berada di nomor urut tiga pasangan JK-Wiranto.
Menariknya, para pengadu keberuntungan tersebut, meski tak menggunakan uang pihak yang kalah diminta mentraktir minum-minum kopi di warung, yang kebetulan warung kopi ada disebelah TPS setelah usai perhitungan suara.
Kesepakan sudah disepakati bersama, suarat suara terkahir kemudian dibuka petugas PPS, ternyata tanda contreng berada di pasangan SBY-Boediono. ”Nah, apa aku bilang. Sekarang buhan ikam (kalian semua) yang pilih nomor satu dan nomor dua traktir kami minum kopi,” ungkap salah seorang PPS kekegirangan, karena pilihannya ternyata tepat.
Pada TPS 78 jumlah DPT 231 orang, yang datang memilih 178, dan ditambah dua pemilih menggunakan KTP. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 60 orang. Hasil perhitungan akhir, nomor urut satu memperoleh 29 suara, nomor urut dua memperoleh 134 suara dan nomor urut tiga memperoleh 13 suara, dan suara yang tidak sah 2 suara.
Ketua PPS, menyebutkan banyaknya warga tidak memilih terkait dengan libur sekolah. ”Mungkin, ada warga memanfaatkan libur sekolah pergi keluar kota. Ada juga yang keluar kota karena mendaftarkan anaknya masuk di perguruan tinggi, misalnya di pulau jawa,” ungkapnya.
Hal serupa terjadi di TPS-34 Jalan Bandeng. TPS yang berada kurang lebih 300 meter dari Markas Kesatuan TNI-AD, Batalyon 631 Antang. Kalau di TPS 78 diwarnai taruhan, yang kalah membayar minum kopi, di TPS-34 diwarnai dengan taruhan duit, meski jumlahnya tak banyak, hanya sekitar puluhan ribu rupiah.
Saat itu banyak yang memprediksi tanda contreng berada di nomor urut dua, yakni pasangan SBY-Boediono, hanya satu orang yang memilih pasangan nomor urut satu pasangan Megawati-Prabowo. Ketika dibuka, ternyata satu orang yang memilih pasangan nomor urut satu jadi pemenangnya. Walpun demikian ia sebagai pemenang, uang taruhan yang sudah tersimpan diatas meja tak bisa ia ambil.
”Ia lah, aku juga yang salah tadi, kenapa taruhannya ngga aku gandeng tadi. Tapi biarlah berarti bukan rezeki aku,” ucap pemenang taruhan, lantas kemudian ia mengambil minum sambil menghelakan napasnya.
Hasil perhitungan terakhir di TPS-34 juga unggul pasangan SBY-Boediono. DPT sebanyak 113 pemilih, ditambah 3 yang memakai KTP. Pasangan SBY-Boediono unggul 69 suara, urutan kedua pasangan nomor urut satu Megawati-Prabowo, dan pasangan nomor urut tiga JK-Wiranto menempati nomor buncit, dengan perolehan 9 suara.
Sedangkan surat suara yang tidak sah, 2 suara, dari jumlah yang memilih sebanyak 107 suara, dan yang tidak memilih atau tidak menggunakan hak suaranya, meski masuk dalam DPT, sebanyak 30 orang.
Sementara itu pantauan di sejumlah TPS di Kota Palangka Raya, perolehan suara unggul didominasi pasangan nomor urut dua, SBY-Boediono. Misalnya TPS-16, Jalan Pangeran Diponegoro sekitar seratus meter dari Komplek Rumah Sakit TNI-AD unggul pasangan SBY-Boediono, demikian TPS-62, TPS- 27, TPS -34, TPS-32, dan TPS 62, juga unggul pasangan nomor urut 2 pasangan SBY-Boediono. Sedangkan pasangan Megawati-Prabowo mendominasi di posisi kedua. (*)

Tidak ada komentar: