24 Jul 2009

Gubernur Minta Perhatian Pusat

Terkait Pencegahan Kebakaran Lahan di Kalteng

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang mengharapkan perhatian pemrintah pusat untuk terlibat dalam upaya mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran yang terus terjadi dalam beberapa bulan ini di wilayah Provinsi Kalteng.
Menurut gubernur akibat kebaran tersebut telah menimbulkan kabut asap, yang tentunya merugikan Kalteng juga nasional. Apalagi sampai merambah kenegara-negara tetangga. Oleh karena itu, katanya, perlu penanganan secara serius dan membutuhkan bantuan pemrintah pusat terutama pengiriman pesawat hilikopter yang hingga saat ini surat permohonan tak kunjung direstui Dephut.
“Kami minta pemerintah pusat ada perhatian. Saat terjadi kebakaran di Kalteng, sangat sulit bagi kita untuk mengatasinya apalagi yang terjadi di lahan gambut. Oleh karena itu perlu menggunakan helikopter untuk menjangkau titik-tik api yang sulit dijangkau melalui darat,” ujarnya susai apel siaga pengendalian kebakaran hutan, lahan dan pekarangan di Palangka Raya, Kamis (23/7) kemarin.
Dikemukakanya, Pemprov Kalteng telah dua kali mengirim surat ke Menteri Kehutanan untuk meminta bantuan helikopter guna memantau aktivitas titik panas di daerah ini sekaligus melakukan pemadaman di daerah yang sulit dijangkau. Namun, katanya hingga sekarang belum ada resfon dari Menhut.
“Meski belum ada respon dari Menhut, kita tetap mengharapkan helikopter segera dikirim, karena titik api terus meningkat. Aktifitas api membakar lahan terus dipantau dan kemudian dilaporkan ke pusat sebagai bahan pertimbangan untuk pemberian bantuan,” ungkapnya.
Untuk anggaran dana, katanya, hingga sekarang masih memberdayakan dana Pemda, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Jika anggaran tersebut kurang, Pemprov akan mengajukan bantuan ke pusat. ” Saya juga meminta komitmen dari bupati/walikota yang sebelumnya telah sepakat untuk melakukan upaya pencegahan kebakaran lahan, serta menagih komitmen tersebut sejauh mana telah dilaksanakan,” katanya.
Sementara dalam sambutannya pada apel siaga Teras mengungkapkan, berdasarkan pantauan satelit NOAA (Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration) hingga Juli ini, sebanyak 223 titik panas tersebar di sejumlah kabupaten/kota, dimana Kotim paling banyak terpantau, yakni 39 titik.
“Hal ini perlu menjadi perhatian yang serius bagi kita semua dalam melakukan pengawasan dan pengendalian agar kebakaran hutan, lahan dan pekarangan berkurang dari tahun sebelumnya,” katanya.
Gubernur Juga mengeluarkan tujuh instruksi kepada semua elemen, baik pemerintah, pengusaha, maupun masyarakat terkait pencegahan dan penganggulangan kebakaran lahan di wilayahnya masing-masing.
“Demi nama baik dan kehormatan Kalteng dan warga Indonesia umumnya saya menginstruksikan seluruh jajaran pemerintahan, masyarakat, dan pengusaha untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan,” pungkasnya. (*)

Tidak ada komentar: