26 Jul 2009

Bulan Ramadan, Bulan Pemadaman Listrik

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Bulan Ramadan 1429 Hijriah sudah didepan mata. Meski tak ada korelasi antara Ramadan dengan pemadama listrik. Namun, hampir setiap tahun di bulan suci yang penuh rahmat tersebut terjadi pemadaman listrik.
Ditahun-tahun lalu misalnya, pemadaman listrik hampir terjadi setiap hari, bahkan disaat umat Muslim berbuka puasa. Pemadaman listrik juga terjadi hampir setiap tahun di bulan Desember disaat jutaan umat Kristiani di Kalteng merayakan Hari Raya Natal.
Ditahun ini pemadaman listrik bakal kembali terjadi. General Manager PLN Wilayah Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah (Kalselteng), Wahidin Sitompul, mengatakan tak ada jaminan tidak ada pemadaman listrik.
Meskipun, dia mengakui, dalam bulan ramadan tersebut tidak ada penjadwalan pemadaman bergilir. "Bisa saja ada pemadaman bila gangguan, ini diluar perkiraan kita," ujarnya saat serah terima jabatan dari pejabat lama Manager Cabang PLN Palangka Raya, Koesdianto ke pejabat baru, di Palangka Raya, kemarin.
Menyinggung pembangunan pembangkit listrik di wilayah Kalteng, mengingat Kalteng kekurangan daya. Wahidin Sitompul, mengungkapkan kekurangan daya tak hanya di wilayah Kalteng, tetapi juga di wilayah Kalsel.
Untuk menambah daya, pihaknya sudah menawarkan tender proyek pembangkit listrik PLTU dan PLTD, akan tetapi hingga saat ini tak ada perusahan kontraktor yang berminat mengajukan sebagai kontraktor. “Hampir semua penawaran untuk penyediaan pembangkit listrik di wilayah Kalteng gagal . Gagal juga terjadi di Kalsel,” ucapnya.
Dikemukakannya, kegagalan tersebut terutama tender proyek pembangkit yang sipatnya menyewa genset dan pembangunan pembangkit PLTU secara permanen. Kegagalan terjadi lantaran, perusahaan yang berminat ikut tender sangat minim, bahkan nyaris tidak ada.
“Untuk wilayah Kalteng sudah melakukan tender PLTU Pengkalan Bun, PLTU Sampit, PLTD Palangka Raya, dan PLTD Kuala Kapuas. Sedangkan di wilayah Kalsel , PLTU Batu Licin, PLTD Seberang Barito, dan PLTD Trisakti. Namun semuanya gagal, alasannya tidak ada dana,” imbuh Wahidin.
Terkait daya yang tersedia untuk Kalsel-Kalteng, Wahidin memaparkan, saat ini ada terpasang 40 pembangkit listrik untuk wilayah Kalsel-Kalteng yang terdiri dari dua jenis, PLTU dan PLTD, dengan mencapai 312 megawatt. Namun tak semunya beroperasi, sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan listrik Kalsel-Kalteng 250 megawatt, dan beban puncak 310 megawatt terutama di malam hari.
"Dengan demikian untuk Kalsel-Kalteng masih defisit sekitar 62 megawatt. Dalam masa operasi, mesin-mesin yang di operasionalkan tersebut kerap mengalami gangguan. Tentu akan ada pemadaman mendadak, karena dayanya berkurang," pungkasnya, seraya mengatakan, terkait factor tersebut sehingga pihaknya tidak bisa menjamin tidak ada pemadaman di bulan Ramadan nanti. (*)

Tidak ada komentar: