5 Jul 2009

Kotim dan Barut Tolak Sharing Dana

Subsidi Penerbangan Perintis Berkurang Rp 3,47 Miliar

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Kotawaringin Timur (Kotim) tidak ikut sharing dana subsidi penerbangan perintis, melayani penerbangan dari kabupaten menuju Kota Palangka Raya ibukota Provinsi Kalteng. Ikut menolak Kabupaten Barito Utara.
Lantaran kedua kabupaten menolak ikut sharing dana. Dana subsidi penerbangan perintis berkurang sekitar Rp 3,47 miliar, dari target sebelumnya, yakni dari Rp 25 miliar menjadi 21, 252 miliar. Padahal subsidi itu digunakan untuk membiayai penuh operasional penerbangan pesawat dengan menggandeng maskapai Aviastar selama tahun 2009.
“Subsidi berkurang karena ada 2 kabupaten yang tidak ikut sharing dana, yaitu, Kotawaringin Timur dan Barito Utara,” ujar Kepala Bidang Transportasi Udara Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Kalteng, Kasturi di Palangka Raya, Kamis (2/7) kemarin.
Menurut Kasturi, penerbangan perintis dari sejumlah kabupaten ke Palangka Raya sebelumnya disubsidi oleh pemerintah daerah se Kalteng melalui sharing dana untuk menghidupkan sejumlah rute penerbangan perintis di wilayah itu Kalteng.
"Dari target Rp 21 miliar, saat ini baru terealisir sekitar Rp18 miliar, karena beberapa daerah mengalokasikan kurang dari target. Padahal dana subsidi itu untuk membiayai penerbangan diwilayah Kalteng selama tahun 2009 ini," katanya.
Dikemukakan Kasturi, Rute Palangkaraya - Sampit ditiadakan karena jarak tempuh yang relatif dekat. Selain itu infrastruktur jalan juga sudah baik, sehingga dapat ditempuh selama 4 jam perjalanan darat.
Sedangkan rute Palangkaraya - Muara Teweh, meski mencapai lebih 12 jam perjalanan darat, terpaksa ditiadakan karena Pemerintah Kabupaten Barito Utara telah menjalin kerjasama serupa dengan maskapai Susi Air untuk rute yang sama. “Saat ini baru 4 rute penerbangan yang sudah jalan ditambah satu rute rencananya baru akan dibuka,” katanya.
Dijelaskannya, rute tersebut diantaranya melayani penerbangan dari Palangka Raya - Kuala Pembuang dengan biaya Rp 308 ribu, Palangka Raya - Buntok Rp 226 ribu, Palangka Raya - Kuala Kurun Rp226 ribu, dan Palangka Raya - Puruk Cahu Rp 556 ribu. “Yang baru akan dibuka yaitu, Palangka Raya - Pangkalan Bun dengan tarif Rp336 ribu,” jelasnya.
Dari empat rute yang berjalan, tambah Kasturi, hanya Palangka Raya - Puruk Cahu yang dilayani tiga kali seminggu, karena tingkat penumpang yang tinggi. Sedangkan tiga rute lainnya, yakni, Palangka Raya - Kuala Pembuang pulang pergi sekali seminggu, Palangka Raya – Buntok dua kali, dan Palangka Raya – Kurun satu kali. (*)

Tidak ada komentar: