20 Jul 2009

Harga Sayur di Palangka Terbang Tinggi

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Harga sayur-mayur di Kota Palangka Raya yang sebagian besar di pasok dari Pulau Jawa tersebut, dalam tiga hari ini terbang tinggi hingga 60 persen dari harga biasa.
Menurut Kepala Sub Bidang Monitoring Harga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Tengah, Ilham Fauzi, melambung tinggi harga, lantaran gangguan distribusi komoditas. "Melambungnya harga sayuran karena gangguan distribusi yang tidak sesuai permintaan pasar," ujarnya, di Palangka Raya, Kamis (16/7) kemarin.
Dikemukakannya, selama ini harga komoditas sayuran di Kota Palangka Raya
cenderung sangat mudah berfluktuatif karena pasokannya masih harus didatangkan dari
wilayah Jawa akibat ketiadaan produksi lokal. ”Konsumsi meningkat. Produksi lokal kurang, sementara untuk memenuhi kekurangan produksi lokal terpaksa didatangkan dari luar, inilah salah satu penyebab tidak menentunya harga,” ungkapnya.
Pantauan Radar Sampit di sejumlah pasar di Kota Palangka Raya, berbagai jenis
sayuran memang mengalami kenaikan yang cukup siknifikan, diantaranya bawang merah yang semula Rp12 ribu per kilogram melonjak menjadi Rp20 ribu perkilogram.
Sementara harga tomat juga naik dari Rp10 ribu per kilogram menjadi Rp15 ribu per kilogram, buncis dari Rp8 ribu per kilogram menjadi Rp12 ribu per
kilogram, kubis dari Rp7 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogram.
”Wortel dan kentang juga mengalami kenaikan, dari Rp 9 ribu per kilogram meningkat menjadi Rp15 ribu per kilogram. Kenaikan harga sayuran dan bawang merah sudah berlangsung selama tiga hari. Kami belum mengetahui apakah akan terus berlanjut atau tidak, karena informasinya stok di pemasok menipis dan tidak seperti biasanya," tutur salah seorang ibu, padagang di Pasar Besar Palangka Raya.
Lebih lanjut ia mengemukakan, selama harga masih melonjak, pedagang pengecer umumnya hanya membeli seperlunya sesuai perkiraan komoditas itu habis terjual dalam dua-tiga hari. "Kami biasa membeli wortel misalnya 50 kilogram untuk dua hari, tetapi karena harga naik tinggi kami hanya membeli stok 20 kilogram," pungkasnya. (*)

Tidak ada komentar: