Laporan: Alfrid U
PALANGKA RAYA-Menyusul maraknya illegal logging dibeberapa daerah di Kalimantan Tengah. Pengaman Taman Nasional Sebangau (TNS) bakal diperketat guna menjaga kawasan konservasi tersebut dijarah kembali secara besar-besaran seperti pada tahun 2006 lalu.
“Masalah pengamanan tetap menjadi prioritas, untuk menjaga hak negara atas hutan dan hasil hutannya dan itu sudah menjadi menjadi program pemerintah,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal PHKA Departemen Kehutanan RI, Haryadi Hilmawan kepada sejumlah wartawan usai peresmian kantor baru TNS di Palangka Raya, Selasa (25/8) kemarin siang.
Menurut Haryadi, pengamanan kawasan seluas 567.700 hektar tersebut diserahkan kepada jajaran Satuan Khusus Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) Brigade Kalwet Provinsi Kalimantan Tengah, serta bekerjasama dengan POLRI dan aparat lain.
”Kedepan sistem pengamanan tersebut harus lebih jelas fokusnya dan pendekatannya serta visi kedepan untuk menjadikan, keanekaragaman hayati menjadi ketahanan lingkungan hidup di Kalteng. Sebangau ada arah keperbaikan, kalau dulu pernah ditemukan illog besar-besaran, sekarang sudah ada efek jera untuk pelakunya, sehingga pelaku lainnya lebih takut dan jera, karena kalau sebangau rusak habis benteng terahir kita,” ungkapnya.
Diakui Haryadi, sumber daya manusia dan peralatan yang ada untuk menjaga kawasan sebangau memang terbatas. Namun, ia berharap masyarakat dapat menyadari bahwa langkah pengamanan untuk menjaga kawasan tersebut dari kehancuran bukan hanya dilakukan pemerintah, tapi semua pihak.
Dia mengungkapkan, untuk jajaran Polhut di Indonesia masih terjadi kekurangan, meski tahun 2010 mendapat formasi baru sebanyak 120 orang, sehingga pihaknya perlu membangun kemitraan dengan berbagai pihak untuk menjaga kawasan hutan termasuk di Kalteng. “Tapi, kalau masyarakat sadar, kita tak butuhkan lagi Polhut sebanyak itu,” katanya seraya menambahkan, satu orang Polhut idealnya menjaga hutan seluas 5000 hektar di Kalteng.
Haryadi menandaskan, untuk kawasan konservasi seperti Sebangau, Dephut akan mengembangkan konservasi keanekaragama hayati dan ekosistem, termasuk habitat didalamnya. Kendati begitu, lanjutnya, banyak spesies kunci yang habitatnya di luar kawasan konservasi, seperti orang hutan atau habitat langka lainnya yang perlu dilestarikan.
”Untuk menjaga yang di luar kawasan tersebut, kami juga akan menggandeng pemerintah daerah. Agar bersama-sama peduli dan menjaga kawasan diluar konservasi demi kepentingan bersama, khususnya masyarkat Kalteng,” tandasnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar