24 Agu 2009

Korban Kecelakaan Maut Diterbangkan

11 Jenazah Dimakamkan di Kampung Halaman

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Sebelas jenazah karyawan perkebunan kelapa sawit, korban kecelakaan tunggal dumptruk, milik perusahan perkebunan kelapa sawit PT Maju Aneka Sawit (MAS) di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kamis (20/8) kemarin siang, dipulangkan ke daerah asalnya di luar Kalimantan.
Kesebelas zenazah itu dipulangkan melalui Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya,
dengan menumpang pesawat Batavia Air dan Sriwjaya Air dengan tujuan transit ke Jakarta dan Surabaya, sebelum dilanjutkan dengan penerbangan lain ke daerah asalnya masing-masing.
"Semua biaya hingga pemakaman ditanggung perusahaan," kata staf Humas PT MAS, Adipurba, yang bertugas mendampingi proses pemulangan jenazah hingga ke rumah duka, ketika disambangi di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, kemarin.
Menurut Adipurba, dari 11 jenazah itu, sebanyak tujuh jenazah akan diterbangkan ke Flores, Nusa Tenggara Timur, tiga jenazah ke Bima, Nusa Tenggara Barat, dan satu jenazah ke Medan, Sumatra Utara.
Menyinggung soal pesangon karyawan, Adipurba mengatakan, pihaknya belum mengetahui adanya pemberian santunan dan pesangon kepada keluarga korban karena hanya ditugasi untuk mengurus pemulangan jenazah dari daerah asal.
Terkait 14 jenazah lain dari 25 korban tewas dalam musibah maut itu. Staf Humas PT MAS Adupurba, mengungkapkan juga sudah dipulangkan menggunakan jalur darat ke sejumlah daerah di Kalteng dan Kalsel. "Ada yang dipulangkan ke Samuda, Banjarmasin, dan daerah lain," ungkapnya.
Pantauan Radar Sampit, pemberangkatan jenazah di bandara Tjilik Riwut turut dihadiri sejumlah orang perwakilan dari Kerukunan Warga NTT dan NTB sebegai bentuk solidaritas persaudaraan satu daerah.
Meski tak terlihat adanya isak tangis mengiring pemulangan jenazah. Namun terhihat keseduhan yang mendalam, yang tergurat diwajah warga Warga NTT dan NTB yang tinggal di Kotawaringin Timur dan Palangka Raya ini.
Sebelumnya, kecelakaan tunggal menimpa damptuk PT MAS, warna hijau bernomor polisi KH 9333 FA yang dikemudi Rahman (24), terguling lantaran menghindar tumpukan tanah latrit di jalan kebun Divisi J.
Dumtrak itu mengangkut 65 penumpang di sekitar basecamp divisi G blok R 66/67 estate Tanah Mas milik PT MAS, di Desa Tanah Putih, Kecamatan Telawang, Kotaringin Timur. Seluruh penumpang truk naas itu merupakan buruh dan keluarga buruh perkebunan kelapa sawit PT MAS, yang diangkut dari pasar dan pulang menuju basecamp.
Banyaknya korban tewas disebabkan sebagian besar penumpang kesulitan ke luar dari bak truk yang terbalik hingga akhirnya terendam ke dalam parit berlumpur selebar tiga meter dalam waktu cukup lama. (*)

Tidak ada komentar: