15 Agu 2009

Pelantikan Anggota Dewan Diwarnai Gebrak Meja


Laporan: Alfrid U
PALANGKA RAYA-
Ini lah pemandangan tidak terpuji dilakukan wakil rakyat. Mengawali sidang pertama DPRD Kota Palangka Raya periode 2009-2014, Jumat (14/8) kemarin, diwarnai aksi iterupsi disertai dengan gebrak meja oleh sejumlah anggota dewan dari Partai Demokrat.
Sebagai partai pemenang kedua pada pemilu legislatif 9 April lalu di Kota Palangka Raya. Demokrat menuding Ketua dan Wakil Ketua Sementara DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Karyawan Yunianto dari PDI Perjuangan-Suhardi G Lentam dari Partai Golkar, dianggap hasil keputusan rekayasa politik dari PDI Perjuangan dan Partai Golkar.
”Interupsi!! Kami dari Partai Demokrat menolak pimpinan dewan sementara. Sebagai pemenang kedua, kami tidak pernah diajak kompromi politik. Penujukan Ketua dan Wakil Ketua Sementara oleh Sekwan jelas melanggar aturan, apalagi pihak kami tidak pernah diajak diskusi,” ucap Elsanto Arinata dari Partai Demokrat.
Interupsi yang dilancarkan dengan disertai gebrakan meja, sontak membuat ratusan tamu dan undangan yang hadir ketika itu kebingungan, dengan replek ratusan tamu dan udangan yang duduk dibagian belakang serentak berdiri menyaksikan aksi yang tak biasa tersebut. Apalagi anggota dewan periode 2009-2014 baru saja dilantik, dan belum 15 menit duduk dikursi wakil rakyat terhormat ini.
Aksi interupsi bertubi-tubi, terjadi disaat pimpinan dewan sementara sedang berjalan menuju podium menyampaikan pidato pertama sebagai Ketua Sementara DPRD Kota Palangka Raya, sekaligus pimpinan sidang sementara untuk pertama kalinya.
”Kami menolak pimpinan dewan sementara. Ini sudah jelas permaian Aris M Narang (Mantan Ketua Dewan Kota dari PDI Perjuangan) dan Yurikus Dimang (Mantan Wakil Ketua Satu dari Partai Golkar). Sebaiknya pimpinan sidang pergi dari kursi pimpinan dewan,” tegasnya sambil berdiri dengan mengacungkan tangan keatas.
Sriosako anggota DPRD Kota Palangka Raya periode 2009-2014, yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Palangka Raya. Ketika itu duduk disamping rekan sepertainya Elsanto, tak henti-hentinya menggebrak meja, bahkan ia juga dengan lantang berteriak meminta pimpinan dewan sementara dibatalkan.
”Partai Demokrat di DPRD Kota Palangka Raya untuk periode 2004-2009 memiliki tiga wakil, tetapi tidak pernah dianggap. Dalam berbagai keputusan di dewan selama ini, hanya didominasi oleh PDI Perjuangan dan Golkar,” bebernya. ”Biarkan masyarakat melihat keburukan dewan selama ini. Inilah paktanya yang terjadi di dewan kota selama ini,” ujar mantan calon Walikota Palangka Raya ini menimpali.
Suasana sidang semakin gaduh, aksi protes semakin deras. Bahkan sejumlah anggota dewan lainnya dari partai yang berbeda, juga dengan lantang berteriak meminta sidang tetap dilanjutkan. Tak ada lagi kehormatan diruang sidang, masing-masing anggota berteriak lantang.
Sementara itu sejumlah mantan anggota DPRD Kota yang baru saja diberhentikan dengan hormat, duduk di deretan kursi bagian samping depan, bergegas meninggalkan ruang sidang. Demikian juga sebagian tamu dan undangan yang hadir, juga bergegas meninggalkan ruang sidang.
Akibat suasana sidang yang semakin tak terkendali. Sidang di scor 5 menit oleh Sekretaris Dewan. Tak berhenti disutu, kegaduhan semakin berlanjut, hingga akhirnya aparat kepolisian dan sejumlah anggota Satpol PP masuk keruang sidang menenangkan para anggota wakil rakyat yang terhormat itu.
Meski sudah terkendali, keributan kembali berlanjut saat loby-loby politik terjadi, yang menjadi sasaran gempuran kali ini Sekretaris Dewan. Sejumlah anggota DPRD dari Partai Demokrat ngeluruk ke arah meja Sekwan. Mereka memprotes sikap Sekwan.
”Bapak, sebelum penunjukan ketua dan wakil ketua sementara, beberapa kali kami menuliskan surat. Namun tidak pernah ditanggapi, maksud Bapak apa? Ini jelas tidak sesuai dengan mekanisme pemilihan ketua dan wakil ketua sementara. Padahal dalam mekanisme yang ada, kami sebagai pemenang kedua berhak duduk sebagai wakil ketua sementara,” tegas Sriosako dan Elsanto.
Keputusan akhir, dari hasil kompromi politik, sebelumnya wakil ketua dari Partai Golkar diminta mundur, kemudian diganti dari Partai Demokrat, yakni Elsanto Arinata. Sidang kembali dilanjutkan, dengan agenda penyampaian pidato pertama pimpinan dewan dan pidato dari Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, dalam hal ini dibacakan oleh Wakil Walikota Palangka Raya.
Dua agenda sidang pertama, anggota DPRD periode 2009-2014 berjalan dengan lancar, hingga ditutup pada sekitar pukul 15.25 Wib. Sebelumnya berlangsung, rapat paripurna dalam rangka pelantikan dan pemberhentian anggota DPRD Kota Palangka Raya periode 2004-2009 dan peresmian pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kota Palangka Raya periode 2009-2014, pada masa sidang ke-II tahun sidang 2009, dipimpin langsung oleh Aris M Narang (Ketua), Yurikus Dimang (Waket I) dan Djambran Kurniawan (Waket II). (*)

Tidak ada komentar: