15 Agu 2009

Densus 88 Jemput Ibu Teroris di Muara Teweh

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA–
Warga Muara Teweh Kabupaten Barito Utara dibuat geger. Kabar adanya penangkapan orang yang diduga kuat terkait jaringan teroris oleh Detasemen 88 Anti Teror Mabes Polri bekerjasama dengan Detasemen 88 Anti Terror Polda Kalteng terus menyebar luas.
Beredar issue seperti dilansir media lokal, kemarin (14/8) disebutkan sejumlah anggota teroris kelompok NII KW IX sempat melakukan latihan perang di Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Tengah. Pemberitaan yang simpang siur, telah membuat warga setempat resah. Antara percaya dan tidak.
Menanggapi issue tersebut, Komandan Densus 88 Anti Teror Polda Kalteng Kombes Pol Andi Fairan kepada sejumlah waratawan, membantah adanya teroris terkait aksi pengeboman di JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta, 17 Juli lalu, masuk di wilayah Kalteng.
“Kalau memang ada operasi penagkapan teroris oleh Mabes Polri, biasanya ada konfermasi dulu ke Polda Kalteng. namun, sejauh ini tidak ada. Mungkin wartawan bisa langsung cek ke Mabes,” kata Andi Fairan.
Ditegaskannya, kalau di Kalteng tidak ada jaringan teroris. Namun begitu, masyarakat maupun aparat tetap waspada. Sebab menurutnya, teroris bisa saja masuk melalui berbagai cara demi memperluas jaringan.
Ditempat terpisah, Wakapolda Kalteng Kombes Pol Irsan Wijaya saat dikonfermasi ulang membenarkan adanya kedatangan Densus 88 dari Mabes Polri ke Muara Teweh. Namun demikian, hal itu katanya bukan penangkapan teroris. Akan tetapi, penjemputan orang tua pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Mariot yang bernama Dani.
“Ibu Dani yang bernama Tini dijemput anggota Densus 88 Mabes Polri untuk dimintai keterangan seputar keberadaan Dani. Itu pun sudah lama, selang beberapa hari setelah peristiwa peledakan terjadi. Wartawan aja yang baru tau,” ungkapnya, seraya tertawa kecil.
Dikemukannya, Ibu Dani bekerja di Muara Teweh sebagai pembantu rumah tangga. ”Kebetulan yang mempekerjakan Ibu Dani tersebut adalah anggota Polisi dari Polres Barut. Tidak ada penangkapan, tidak ada latihan perang dan sebagainya, Cuma dipanggil untuk diperiksa, sekaligus untuk kepentingan tes DNA,” pungkas Irsan, seraya mengklarifikasi isu yang berkembang. (*)

Tidak ada komentar: