7 Agu 2009

PBS Kelapa Sawit Ramai-Ramai Bakar Lahan

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Pantas saja kabut asap tebal mulai menyaput di sejumlah wilayah Kalteng. Penyebabnya, perusahan besar suasta (PBS) perkebunan kelapa sawit ramai-ramai bakar lahan. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Kalteng mencatat, berdasarkan data dari satelit NOAA, ditemukan sedikitnya 21 titik panas (hotspot) yang berada di 13 lahan perkebunan kelapa sawit.
Menurut Kepala BLH Provinsi Kalteng, Moses Nicodemus, titik panas tersebut berada di kawasan perkebunan kelapa sawit yang tersebar di 7 kabupaten, yakni di Kabupaten Sukamara pada tanggal 31 Juli terdapat 3 titik panas di PT. Harapan Hibrida Kalbar, dan pada tanggal 2 Agustus terdapat 1 titik panas di lokasi PT. Kalimantan Sawit Kesuma.
Selanjutnya, di Kabupaten Seruyan pada tanggal 1 Agustus terdapat 1 titk panas di lokasi Bulau Sawit Bajenta. Pada tanggal 2 Agustus terdapat 1 titik panas di lahan PT Sumber Mardika Graha Kabupaten Lamandau dan 1 titik di lahan PT. Kalimantan Sawit Kesuma di Kabupaten Sukamara.
Pada tanggal 3 Agustus terdapat 1 titik panas di lokasi PT. First Lamandau Kabupaten Kotawaringin Barat, 2 titik panas di lokasi PT. Agro Bukit Kabupaten Kotawaringin Timur, 1 titik panas di lokasi PT. Graha Inti Jaya Kabupaten Kapuas, 1 titik panas di PT. Hampalit Jaya Kabupaten Katingan.
“Pada tanggal 3 Agustus di Kabupaten Seruyan kembali ditemukan 1 titik pans di lahan PT. Rimba Harapan Sakti, dan 2 titik panas di lakasi PT. Maju Aneka Sawit Kabupaten Kotawaringin Timur,” ujarnya, kepada sejumlah wartwan di Palangka Raya, Kamis (6/8) kemarin.
Masih di daerah kotawaringin, pada tanggal 3 Agustus terdapat 1 titik panas di lahan PT. First Lamandau Kabupaten Kotawaringin Barat. “Kemudian terulang kembali pada tanggal 4 Agustus. Namun di lokasi yang berbeda, PTP XIII terdapat 2 titik panas, dan di lahan PT. Kalimantan Sawit Abadi terdapat 1 titik panas,” ungkap Moses.
Pada tanggal 5 Agustus, di lokasi PT Hampalit Jaya kembali ditemukan titik sebanyak 1 titik panas, dan di Kabupaten Serutan kembali ditemukan 2 titik panas yakni berada di lokasi PT. Sarana Titian Permata,” beber mantan Kepala BPLHD Kota Palangka Raya ini.
Menyikapi hal tersebut, menurut Moses, Gubernur Kalteng sudah menyurati masing-masing bupati setempat untuk melakukan penyelidikan titik panas yang terpantau oleh satelit. “Minyikapi hal ini Bapak Gubernur telah mengirimkan surat, meminta para bupati untuk melakukan penyelidikan, di kawasan titik panas yang terpantau stelit,” imbuhnya.
Disinggung dugaan pembukaan lahan dengan cara membakar pada salah satu perkebunan. Moses mengutarakan Gubernur juga menginstruksikan ke sejumlah bupati tersebut untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat dalam rangka proses penyelidikan dan penyidikan untuk penegakan hukum.
“Jika PBS tersebut terbukti melakukan pembakaran lahan baik sengaja maupun tak sengaja, maka tak ada toleransi untuk diterapkan UU Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan, UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup, dan UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan,” ancamnya.
Mengenai luasan lahan yang terbakar, Moses mengaku pihaknya belum bisa merinci berapa luasan lahan terbakar. “Informasi inilah yang perlu dilakukan pengecekan ke lapangan untuk proses penyelidikan. Bila terbukti (membakar) diteruskan ke penyidikan. Pihak pemda dan kepolisian diharapkan memiliki komitmen yang sama dengan gubernur untuk menegakkan hukum jika perkebunan terbukti membuka lahan dengan cara pembakaran,” tuturnya.
Moses menegaskan, sejumlah titik panas yang terpantau Stelit NOAA tersebut betul-betul berada di dalam kawasan perkebunan setempat. Meski ia belum bisa memastikan penyebabnya, apakah sengaja dibakar oleh pengelola perkebunan atau akibat rembetan api dari luar lahan.
“BLH berencana bekerja sama dengan pihak LAPAN dalam rangka menghitung luasan kebakaran hutan dan lahan di areal perkebunan. Didugaan seperti yang terdekteksi stelit NOAA, memang betul-betul titik api karena lahan dibakar oleh PBS,” tegas Moses meyakinkan kebakaran tersebut kemungkinan disengaja. (*)

Daftar Lokasi Hotspot pada PBS Kelapa Sawitdi Kalteng
Kabupaten-----------Waktu-------Perusahaan-----------------Jumlah Hotspot

Sukamara------------31 Juli-----PT. Harapan Hibrida Kalbar--3
Seruyan-------------1 Agustus---PT. Bulau Sawit Bajenta-----1
Lamandau------------2 Agustus---PT. Sumber Mahardika Graha--1
Sukamara------------2 Agustus---PT. Kalimantan Sawit Kesuma-1
Seruyan-------------3 Agustus---PT. Rimba Harapan Sakti-----1
Kapuas--------------3 Agustus---PT. Graha Inti Jaya---------1
Kotawaringin Barat--3 Agustus---PT. First Lamandau----------1
Kotawaringin Timur--3 Agustus---PT. Agro Bukit--------------2
Kotawaringin Timur--3 Agustus---PT. Maju Aneka Sawit--------2
Katingan------------3 Agustus---PT. Hampalit Jaya-----------1
Kotawaringin Barat--4 Agustus---PTP XIII--------------------2
Kotawaringin Barat--4 Agustus---PT. Kalimantan Sawit Abadi--1
Kotawaringin Timur--4 Agustus---PT. Agro Bukit--------------1
Katingan------------5 Agustus---PT. Hampalit Jaya-----------1
Seruyan-------------5 Agustus---PT. Sarana Titian Permata---2

Tidak ada komentar: