Penilaian Kinerja 4 Tahun Teras-Diran
Laporan: Alfrid U
PALANGKA RAYA-Klaim keberhasilan dalam buku empat tahun kepemimpinan yang ditulis duet Gubernur Kalteng dan Wakil Gubernur Kalteng, Agustin Teras Narang-Achmad Diran, dinilai sejumlah lawan politik sebagai bentuk pencitraan diri menjelang pemilihan gubernur (Pilgub) 2010 mendatang.
Sekretaris Fraksi Bulan Bintang Reformasi DPRD Kalteng Syahrani Umbran, menduga kuat peluncuran buku yang lebih menonjolkan keberhasilan ketimbang kegagalan, erat kaitannya dengan pencitraan diri menuju Pilgub 2010. Namun demikian, ia menyambut baik, dan melihat hal tersebut wajar dan dan dapat dilakukan semua orang.
“Setiap pemimpin bisa saja mengklaim keberhasilannya. Apalagi menjelang Pilgub 2010. Akan tetapi penilaian keberhasilan yang hakiki hanya datang dari masyarakat, apakah pemimpin tersebut berhasil atau tidak,” ujarnya ketika dibincangi Radar Sampit di Palangka Raya, Senin (3/8) kemarin.
Menurut Syahrani Umbran, klaim keberhasil seorang pemimpin jangan hanya melihat dari satu sudut pandang saja, tetapi harus dilihat dari segala aspek. Dia menilai progam bembangunan infrastruktur jalan, dalam kepemimpinan Teras-Diran menunjukan kemajuan, akan tetapi tidak secara signifikan.
“Program yang terlihat lebih maju sekarang ini adalah pembangunan infrastruktur jalan. Tetapi itu tidak mutlak hasil pekerjaan kepemimpinan sekrang, karena hanya melanjutkan program kepemimpinan sebelumnya. Ngambil contoh Jalan Tumbang Nusa, Jalan Palangka Raya-Buntok, semua melanjutkan program lama,” ungkapnya.
Selain itu kalau bicara soal APBD Kalteng, betul ada peningkatan hingga mencapai Rp 1,5 triliun per tahun, akan tetapi itu tidak murni dari PAD Kalteng, yang banyak justru dari dana perimbangan bagi hasil pusat dan daerah. ”Kalu bicara besaran oke. Tetapi kalau bicara dari peningkatan PAD, jelas jauh dari harapan. Ini yang saya sebutkan tidak signifikan,” imbuh Syahrani.
“Maunya kita kalau bicara besaran, yang lebih menonjol dari PAD, tetapi kenyataannya sekarang justru dari dana perimbangan pusat dan daerah. Jadi bukan sebuah prestasi, siapaun jadi gubernur bisa melakukannnya,” ucapnya Ketua DPW PBB Kalteng ini, menimpali.
Kalau bicara soal pendidikan, beber Syahrani, dengan dukungan anggaran yang besar, alokasi 20 persen dari APBN ditambah dengan 20 persen dari APBD, dilihat pakta dilapangan tentu jauh dari harapan, dan masih perlu banyak pembenahan. Mulai gedung sekolah, dan pasilitas penunjang belajar dan mengajar lainnya yang sangat memprihatikan.
”Artinya, dengan dukungan dana yang besar, apa yang kita harapkan ternyata masih jauh, dan belum bisa dikatakan berhasil. Buktinya, di pelosok-pelosok daerah masih ditemukan gedung sekolah yang bolong-bolong, gedungnya ada, kursinya ngga ada, kursinya ada malah ngga bisa diduki karena makan usia,” beber Syahrani.
Efaluasi empat tahun kepemimpinan duet Teras-Diran, untuk pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dan peningkatan APBD, dirinya memberi rapor nilai rata-rata 8. ”Ibarat rapor, nilai ini sama dengan nilai yang diperoleh pemimpin pendahulu. Dengan demikian tidak ada yang surprais atau menonjol, karena program yang dianggap berhasil adalah program lanjutan dari kepemimpinan yang terdahulu,” imbuhnya.
Menyinggung program murni duet Teras-Diran, yakni pembangunan Rel Kareta Api, RTRWP, Revitalisasi Perkebunan, Rehabilitasi dan Revitalisasi Eks PLG, PM2L, dan penyediaan listrik bagi rakyat dengan membangun PLTU, dirinya memberi nilai merah. Namun demikian, ia tetap berharap satu tahun yang tersisa, masih bisa memperbaikinya.
”Dari semua program murni duet Teras-Diran, mana yang bisa dikatakan berhasil? Semuanya gagal. Tentunya penilaian ini belum final, kan masih ada satu tahun lagi. Kita beri kesempatan kepada duet Teras-Diran untuk memperbaikinya,” pungkas Syahrani.
Sementara itu Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kalteng RYM Soebandi, menilai, buku yang diluncurkan lebih menonjolkan keberhasilan ketimbang kegagalan, salah satu trik untuk membangun citra menjelang pilgub 2010 mendatang. Namun demikian, ia mengaku Demokrat tak gentar dan siap bertanding pada Pilgub mendatang.
”Peluncuran buku yang menggambarkan keberhasilan, saya tegaskan Demokrat tidak takut, karena yang baca buku hanya orang-orang yang pitar saja. Bahkan pemilih nanti di bayar dengan duit pun aku kada ( tidak, red) takut,” tegas anggota DPRD Kalteng yang terpilih untuk kedua kalinya ini.
Ditanya penilaian Demokrat terhadap kinerja duet Teras-Diran selama empat tahun memimpin Provinsi Kalteng. Dirinya menilai, kepemimpinan duet Teras-Diran lebih baik dari pemimpin Kalteng sebelumnya. “Dari kepemimpinan periode-periode yang lalu, tentu lebih baik. Tapi untuk akan datang saya belum tau. Siapa tau ada jagauan dari Demokrat yang lebih baik dari yang sekarang, nanti kita lihat kalau sudah sampai waktunya,” ucapnya.
Menurutnya, dilihat dari peningkatan pembangun infrastruktur jalan sudah jelas dan lebih maju dari kepemimpinan sebelumnya. Jalan dari Palangka Raya-Sampit yang dulunya butuh waktu 4-6 jam sekarang dapat ditempuh dengan waktu tempuh 3 jam, demkian jalan Sampit-Kuala Pembuang, Sampit-Pangkalan Bun, juga menunjukan peningkatan.
”Nah kalau ditanya, apakah Demokrat bisa dan mampu seperti itu. Tentu pada saatnya nanti Demokrat akan memilih kader-kader terbaik. Namun kami belum menjaring siapa yang akan maju. Yang didukung tentunya memiliki kemampuan melebihi kemampuan pemimpin yang ada sekarang ini,” pungkasnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar