Mantan Gubernur Kalteng
Laporan: Alfrid U
PALANGKA RAYA-Tidak kurang dari 1.000 pelayat mengantar jenazah mantan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Drs. H. Asmawi Agani untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang, Jalan Tjilik Riwut kilometer dua setengah , Kota Palangka Raya, Minggu (12/4) kemarin sore.
Almarum Asmawi Agani, yang memiliki nama kecil Anjang atau Mawi meninggal karena sakit komplikasi hipertensi, dan liper pada usia 69 tahun di Rumah Sakit Medistra Jakarta, Minggu pagi sekitar pukul 05.15 WIB. Zenahah almarhum langsung diterbangkan ke Palangka Raya untuk dimakamkan.
Asmawi meski memiliki bintang kehormatan Legium Vetran RI dari Pimpinan Pusat LVRI tahun 1995, namun pemakaman tidak dilakukan secara militer. Sebelum pemakan berlangsung, sebagai penghormatan terakhir pemerintah provinsi, jenazah Asmawi disemayamkan di Gedung Pertemuan Jayang Tinggang Kantor Gubernur Kalteng.
Bertindak sebagai pimpinan berlangsungnya acara penghormatan terakhir, adalah Gubernbur Kalteng Agustin Teras Narang, setelah sebelumnya jenazah diserahkan secara resmi oleh anak tertua almarhum Edi Raya. Dalam sambutananya Teras Narang mengatakan almarhum merupakan guru dan senior.
”Disamping jasa-jasanya banyak terhadap pembangunan di Kalteng. Sebagai senior dan guru, gaggasan almarhum semasa hidup patut diteladani, pembangunan yang sudah dirintis harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan lagi,” ujar Gubernur Kalteng.
Sebelumnya, anak tertua lamarhum Edi Raya, dalam sambutannya, ia menyampaikan pesan dari almarhum, agar masyarkat Kalteng memaafkan segala kehilafan dan kesalahannya mapun kekurangannya saat memimpin Kalteng. Selain itu, almarhum merasa bangga karena masih bisa mengikuti Pemilu.
Sebagai putra asli Kalteng, sebagai permintaan terakhirnya alamarhum, almarhum untuk dimakamkan di Palangka Raya. ”Selain itu tidak ada lain permintaan almarhum, selain ia minta maaf dengan segenap rakyat kalteng,” ungkap Edi Raya menyampaikan pesan terakhir dari almarhum orang tuannya.
Terpisah Bupati Kotawaringin Timur, Wahyudi K Anwar ditemui disele-sela prosesi pemakanan. Mengatakan, sebagai junior dan pernah menjadi anak buah almarhum, disaat almarhum menjadi Gubernur Kalteng dan ia menjadi Bupati, merasa kehilangan sosok guru, senior dan juga sebagai orang tua.
”Banyak hal yang saya pelajarai, dan tauladani dari kepemimpinan beliau ketika menjadi Gubernur Kalteng. Sebagai junior, saya merasa kehilangan sekali dengan sosok almarhum. Namun kita semua tidak boleh terlena, apa yang sudah dirintis beliau dalam pembangunan di Kalteng harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi,” pungkas Wahyudi.
Untuk diketahui, Asmawi Agani lahir di Desa Baru, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, pada 20 Agustus 1940. Perjalanan karier Asmawi antara lain pernah menjadi Kepala Biro Bina Pembangunan Daerah, SETWILDA Provinsi Kalteng tahun 1979.
Tahun 1988, Asmawi menjabat sebagai Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat, SETWILDA Provinsi Kalteng. Tahun 1991-1996 dia menjabat sebagai Bupati Barito Selatan, dan pada 2000-2005, Asmawi Agani menjabat Gubernur Kalteng.
Alamrum Asmawi Agani meninggalkan seorang istri, Hj Nur Asiah. Bersama pasangan hidupnya tersebut, Asmawi di anugrahi enam anak, yakni Haen Raya Fazri (meninggal dunia), Eddy Raya Samsuri, Sonya Afiaty Rosada, Syahroni Pahlevi, Dessy Imelda Soraya, dan M Adiyat Nugraha. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar