20 Apr 2009

Pemprov Desak Bulog Tetap Menyalurkan Raskin

Tagah: Tidak Ada Alasan Penyaluran Terkendala Pemilu

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), melalui Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Provinsi Kalteng, Tagah Pahoe, mendesak Badan Urusan Logistik (Bulog) agar tetap menyalurkan beras untuk keluarga miskin selama Pemilu 2009. Desakan tersebut, lantaran Bulog menghentikan pendistribusian logistik, dengan alasan terkendala Pemilu.
Menurut, Tagah Pahoe, tidak ada alasan Pemilu menghambat pendistribusian raskin. ”Distribusi harus tetap jalan, meski waktunya bersamaan dengan Pemilu,” ujar Tagah Pahoe, di Palangkaraya, Sabtu lalu.
Tagah yang juga selaku Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Penyaluran Raskin Kalteng 2009, mengaku kecewa dengan pernyataan Bulog Divisi Regional Kalteng yang mengatakan distribusi beras miskin triwulan pertama terkendala pelaksanaan Pemilu 2009.
Dia menandaskan, kondisi itu berbeda dengan laporan yang rutin diterimanya dari Bulog tentang distribusi raskin triwulan pertama lalu dinilai berjalan lancar. Distribusi raskin pada triwulan pertama (Januari-Maret) 2009 mengacu data Bulog tercatat baru mencapai 2.445 ton atau 36,81 persen dari target penyaluran triwulan satu sebesar 6.641.
Salah satu penyebabnya diduga karena sebagian aparat pemerintahan tingkat kecamatan sibuk menghadapi pelaksanaan persiapan Pemilu 2009. "Masa hanya gara-gara Pemilu penyaluran beras terhambat. Kami tak ingin Pemilu mempengaruhi penyaluran, kecuali kalau stoknya memang kurang. Namun, selama ini stok mereka cukup,” ungkap Tagah dengan nada tinggi.
Tagah kembali menekankan, laporan resmi Bulog kepada pemda tidak menunjukkan adanya hambatan dalam penyaluran raskin. Kendati ada kendala, itu pun hanya menyangkut masalah pengangkutan ke daerah yang sulit. "Pengangkutan beras sulit itu relatif sudah dapat diatasi dengan kewenangan pemerintah kabupaten/kota," jelasnya.
Dijelaskannya, distribusi raskin selama ini dilakukan melalui gudang dolog di daerah, yang kemudian disalurkan ke tiap kecamatan untuk diteruskan ke rumah tangga sasaran penerima raskin.
Terkait dengan keterlambatan pendistribusian raskin tersebut, Tagah kembali menegaskan kepada jajarannya tak ada alasan, mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga ke kecamatan desa menunda pembagian jatah raskin.
"Untuk penyaluran raskin hingga ke RTS, tim raskin tingkat pemda kabupaten/kota yang menangani dan harus mendorong supaya distribusi bisa jalan. Kami harap tim kabupaten/kota bergerak, karena provinsi hanya koordinator," tegasnya.
Tagah mengemukakan, Pagu raskin untuk Kalteng tahun ini sebanyak 26.566.740 kilogram (26,57 ribu ton) yang diperuntukkan bagi 147.593 rumah tangga miskin di 14 kabupaten/kota. ”Tiap RTS mendapat jatah raskin sebanyak 15 kilogram per rumah tangga dengan harga Rp1.600 per kilogram di titik dustribusi,” pungkas Tagah. (*)

Tidak ada komentar: