15 Apr 2009

"Jembatan Ambruk. Saya Dimaki-maki"

Curhat Ditengah Orang Sakit Jiwa

Laporan:Alfrid U


PALANGKA RAYA-Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang juga manusia. Sebagai manusia ia tak luput dari kesalahan. Namun bila Jembatan Timpah Kabupaten Kapuas yang ambruk beberapa waktu lalu, lalu kemudian kesalahan ditimpa kepadanya, dengan tegas ia menolak.
Dalam kesempatan berbagi kasih, dalam rangka perayaan Paskah di pusat rehabilitas ganguan jiwa Yayasan Join Adulam Ministry (JAM) jalan Tjilik Riwut Kilometer 18, Palangka Raya. Teras Narang beserta istri, dihadapan penghuni JAM, serta sejumlah remaja Yayasan Galilea dan sekolah Alkitab, sempat curhat terkait ambruknya Jembatan Timpah.
"Saat kejadian, saya juga merasa sakit dan sangat prihatin. Sejumlah teman sempat menanyakan masalah itu. Namun hati saya sakit ketika ada yang menelepon dan memaki-maki saya. Sebagai manusia, saya juga bisa sakit hati,” ujar Teras Narang, kemarin.
Bahkan lebih sakit lagi kata, Teras Narang, meraka yang maki-makinya tersebut juga meminta dirinya bertanggungjawab dengan ambruknya Jembatan Timpah. ”Sebagai kepala daerah, saya memang bertanggungjawab terhadap penyelesaian pembangunan jembatan karena ini untuk kepentingan rakyat. Namun bila itu terjadi, karena diduga adanya kesalahan teknis tentunya kontraktor yang bertanggungjawab,” katanya.
”Saya menyerahkan semua penanganan masalah tersebut kepada tim teknis Departemen Pekerjaan Umum (PU) dan pihak terkait, termasuk rekanan. Namun saya bersyukur karena pihak rekanan dan produsen rangka baja jembatan itu bertanggungjawab dan siap membangun kembali jembatan tersebu,” timpal Teras Narang.
Menyinggung soal kesimpulan hasil tim investigasi terkait penyebab ambruknya jembatan, Teras Narang mengaku belum mengetahuinya karena semua ditangani oleh tim teknis. Dirinya hanya berharap jembatan di ruas jalan penghubung Palangkaraya-Buntok itu segera dibangun kembali.
"Saya ingin itu cepat dibangun lagi. Rangka baja harus dievakuasi dulu sehingga rekonstruksi cepat dilakukan. Kalau tidak dievakuasi, itu akan mengganggu arus lalu lintas sungai," tandasnya.
Terpisah tim evakuasi khusus dari Jakarta, yang ditugaskan menangani evakuasi Jembatan Timpah yang ambruk, mengaku siap mengangkat kerangka jembatan yang menutupi alur sungai Kapuas. "Begitu ada izin dari kepolisian, evakuasi bisa langsung dilakukan oleh Tim," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Provinsi Kalteng, Ridwan Manurung.
Dikemukakan Ridwan, tim evakuasi itu berjumlah sebelas orang, yang langsung didatangkan dari pabrikan kerangka baja PT Cigading dan saat ini telah siap di sekitar reruntuhan jembatan di Desa Lungkuh Layang.
”hanya saja yang menjadi kendala dalam pelaksanaan evakusih kerangka jembatan tersebut, terbentur perizinan dari Direktorat Reserse Kriminal Polda Kalteng, lantaran penyelidikan runtuhnya jembatan, dilakukan jajaran kepolisian,” imbuhnya. (*)

Tidak ada komentar: