29 Apr 2009

Kotawaringin Daerah Endemis DBD

Tahun Ini Renggut Lima Nyawa

Laporan: Alfrid Uga

PALANGKA RAYA-
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengingatkan, masyarakat yang aksesnya dekat dengan pelabuhan laut harus mewaspadi masuknya penyebaran penyakit demam berdarah (DBD) dari daerah lain. Seperti Sampit, Pangkalan Bun dan Seruyan.
Menurut Kadis Kesehatan Provinsi Kalteng, Don F Laiden melalui Kepala bagian Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK), dr Mulin R Simangunsong, untuk Provinsi Kalteng penderita DBD pada tahun 2008 mencapai 825 kasus dan terjadi hampir di seluruh wilayah Kalteng.
Dari 825 kasus pada tahun 2008, terbanyak di wilayah Kotawaringin Timur, sebanyak 381 kasus, disusul disusul Kotawaringin Barat 221 kasus, dan ketiga Barito Utara dengan 60 kasus. ”Sisanya, tersebar di sejumlah kabupaten/kota dengan jumlah yang bervariasi,” ujar dokter yang akarap disapa dr Mulin, Senin (28/4) kemarin.
Sementara itu, lanjut Mulin, untuk tahun 2009 kasus DBD hingga Maret lalu cukup tinggi, yakni mencapai 136 kasus, masing-masing bulan Januari 61 kasus, Februari 50 kasus, dan Maret 25 kasus.“Dari data itu, 5 orang diantaranya meninggal dunia, yakni, di Palangka Raya 1 orang, Seruyan 3 orang dan Barut 1 orang.” ungkapnya.
Dikemukakan Mulin, penyakit menular seperti DBD ini mengakibatkan penderita mengalami perdarahan dan syok, sehingga jika ada tanda-tanda tertular, harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit terdekat untuk mendapat perawatan.
Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit DBD, ucap Mulin, tak seharusnya menjadi tanggungjawab dinas terkait saja, akan tetapi menjadi tanggungjawab bersama. Oleh karenanya, Mulin berharap masyarakat harus proaktif, seperti, menebarkan abate di tempat yang biasanya menjadi tempat berkembang biak nyamuk setiap tiga bulan.
“Sosialisasi kepada warga agar menjaga kebersihan lingkungan dan secara rutin memberantas sarang nyamuk, seperti dengan cara gotong royong juga terus dilakukan dan jangan lupa menerapkan 3 M,” katanya.
Ditambahkan dia, Dinkes terus mengawasi penyebaran penyakit tersebut, dimana setiap ada orang yang menderita demam berdarah di suatu wilayah, langsung ditindaklanjuti dengan langkah pencegahan penularan dan pemberantasan nyamuk, dengan pengasapan. (*)

Tidak ada komentar: