10 Jan 2010

Kalteng Tolak Unggas Dari Kalsel

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Menyusul ditemukannya virus flu burung (Avian Influensa/AI) yang menyerang ribuan ternak ayam di Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah memblokir semua pintu masuk unggas dari Kalimantan Selatan ke wilayah Kalteng. Demikian juga unggas yang keluar ke daerah lain di wilayah Kalteng dari tiga daerah yang terserang virus flu burung.
“Tim kami saat ini juga sudah melakukan pemblokiran lalulintas unggas di daerah perbatasan Kalteng dengan Kalsel. Sementara ini unggas dari Kalsel ditolak masuk Kalteng,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng Tute Lelo, di Palangkaraya, kemarin.
Menurut Tute Lelo, pemblokiran diberlakukan untuk waktu yang belum ditentukan meski selama ini, pasokan ayam untuk kebutuhan masyarkat Kalteng sekitar 60 hingga 80 persen dipasok dari Provinsi Kalimantan Selatan.
Mengantisipasi merebaknya virus flu burung kesemua wilayah di Kalteng, menurut Tute Lelo, selain menolak unggas yang akan didatangkan dari Kalsel, saat ini petugas bersama warga telah melakukan pembakaran terhadap ribuan unggas yang terjangkit flu burung di tiga daerah setempat.
Selain itu, petugas di tempatkan di pos pemeriksaan unggas di sejumlah jalur lalulintas unggas antar daerah. Saat ini petugas tersebut mengintensifkan pemeriksaan unggas yang diangkut guna mencegah meluasnya kasus flu burung.
“Pemeriksaan unggas juga diperketat terutama di pelabuhan-pelabuhan dan perbatasan darat antardaerah, seperti di Pelabuhan Sampit dan Kumai serta perbatasan dengan Kalsel,” katanya.
Dikemukakan Tute Lelo yang patut diwaspada sekarang ini adalah pelabuhan. Karena pelabuhan masih memiliki potensi ancaman terbesar terjangkitnya unggas di Kalteng dari penyakit flu burung. Mengingat pelabuhan menjadi jalur terbuka bagi masuknya unggas dari wilayah Jawa yang rawan penyakit mematikan itu.
Terkait pemenuhan kebutuhan masyarkat di Kota Palangka Raya atas daging ayam. Menurut Tute Lelo pemerintah daerah akan mengupakan pasokan alternatif dari Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. “Diperkirakan para peternak ayam di Sampit akan dapat memasok sebanyak 60.000 ayam untuk memenuhi kebutuhan di ibu kota Provinsi Kalteng itu,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kabar mengejutkan di awal tahun baru. Setelah Kota Palangka Raya dinyatakan keadaan luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD), kini menyusul penemuan virus flu burung (Avian Influensa/AI) di Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya.
“Hasil tes laboratorium sampel unggas baru kami terima Senin kemarin (4/1) yang menyatakan ribuan unggas yang mati tersebut positif terjangkit flu burung,” kata Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran, di Palangka Raya, Selasa (5/1).
Dikemukakan Achmad Diran, hasil tes itu berdasarkan hasil uji laboratorium yang dikeluarkan oleh Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). “Dari hasil uji sample menyatakan potitif flu burung,” ungkap mantan Bupati Barito Selatan ini.
Pemerintah provinsi menduga, ribuan unggas yang mati tersebut tertular penyakit flu burung dari wilayah Banjarmasin, Kalsel, yang sebelumnya juga telah dinyatakan positif terserang penyakit unggas mematikan itu. (*/Radar Sampit)

Tidak ada komentar: