15 Jan 2010

Flu Burung Masih Siaga Satu

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Meski ancaman flu burung mulai mengalami penurunan sebagaimana hasil pemantauan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah masih memberlakukan siaga satu terhadap ancaman flu burung.
”Lalau lintas ayam dari luar daerah tetap diawasi walaupun tidak sepenuhnya menolak, asalkan disertai surat keterangam sehat, maka ayam tersebut boleh masuk ke Kalteng,” ungak Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng Ir Tute Lelo MMA, di Palangka Raya, Selasa (12/1).
Tute menegaskan, pengawasan ketat lalu lintas ayam tersebut tetap diberlakukan hingga sampai Kalteng dinyatakan aman dari wabah flu burung. Sikap tegas tersebut, semata-mata untuk menjaga penularan virus flu burung masuk kembali ke wilayah Kalteng, seperti dari Kalimantan Selatan yang merupakan daerah penyuplai 40 persen – 50 persen ayam potong ke Kalteng.
“Kami telah mengeluarkan surat edaran baru ke kabupaten/kota. Surat ini mempertegas edaran sebelumnya yang melarang masuk dan keluarnya unggas ke wilayah Kalteng, kecuali disertai surat pernyataan sehat ayam tersebut,” tegasnya.
Dikatakannya, surat keterangan sehat yang menyatakan ayam itu sehat, harus dikeluarkan oleh instansi pemerintah setempat. Terkait dengan surat keterangan sehat terhadap ayam, Tute mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Kalsel untuk mengeluarkan surat sehat bagi ayam yang dikirim wilayah Kalteng. “Ketentuan ini juga berlaku untuk semua lalu lintas ayam antar kabupaten untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat mengkonsumsi unggas,” katanya.
Terkait tim pengawasan lalau lintas hewan. Menurut Tute, hingga kini pihaknya masih menempatkan tim Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertugas melakukan penanggulangan flu burung di kabupaten dan kota. ”Tim tersebut bertugas mengawasi dan memantau kegiatan di sejumlah peternakan unggas untuk mencegah meluasnya penyebaran virus flu burung,” ungkapnya.
Tute menguraikan, salah satu faktor penyebab penularan virus flu burung, yakni disebabkan kebersihan kandang unggas dijaga, sehingga rentan tertular berbagai penyakit unggas, salah satunya virus avian influenza. “Walapun demkian melihat riwayat virus tersebut berasal dari Kalsel. Hal ini diketahui setelah dilakukan penelusuran asal-usul ayam yang mati,” ungkapnya.
Menyinggung ditemukannya ribuan ayam yang mati di Kabupaten Barito Utara dan Murung Raya (Mura). Tute mengatakan pihaknya hingga kini masih belum berani memastikan penyebabnya dan masih menunggu pemeriksaan hasil laboratorium. (*/Radar Sampit)

Tidak ada komentar: