15 Jan 2010

Jangan Bawa Nama Lembaga Adat

Dukungan Kepada Calon Gubernur

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Munculnya dukungan mengatasnamakan lembaga adat, suku, agama dan antar golongan (SARA) kepada calon tertentu memantik reaksi Ketua Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan Kalimantan Tengah, Rangkap I Nau.
”Silahkan secara personal untuk memberi dukungan tapi jangan bawa-bawa nama lembaga, suku atau agama,” ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng ini, ketika dihubungi wartawan via telepon di Palangka Raya, Jumat (8/1).
Rangkap lantas mencontohkan, adanya dukungan sejumlah damang adat beberapa waktu lalu untuk mengusung salah seorang calon kandidat gubernur untuk Pemilukada Juni 2010 mendatang hanya pernyataan pribadi.”Masih banyak Damang-Damang yang tidak memberi dukungan. Itu bukti jika pernyataan mereka juga tidak bulat dan murni dari pribadi,” jelasnya.
Lebih lanjut dikemukannya, jika pun ada pernyataan yang dilontarkan seorang tokoh atau pimpinan organisasi. Itu pun juga tidak membawa bendera lembaga, hanya berupa komentar pribadi. ”Ada salah satu lembaga keagamaan yang mengeluarkan pernyataan bahwa calon gubernur harus berasal dari agama tertentu. Itu hanya pendapat pribadi bukan atas nama lembaga,” ungkapnya, kesal.
Sebagaiamana diketahui, usai mengikuti Rapat Koordinasi Damang, Camat dan Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng di gedung Jayang Tingang Kantor Gubernur, Kamis (12/12) waktu lalu, sejumlah Damang dan anggota DAD Kalteng diundang gubernur ke rumah jabatan gubernur. Pada saat itu muncul pernyataan Damang dan DAD Kalteng menyatakan mendukung Agustin Teras Narang maju kembali menjadi gubernur.
Sebelumnya Mantan Gubernur Kalteng Renot Sylvanus juga menyatakan dukungannya kepada Gubernur Kalteng A. Teras Narang maju kembali dalam Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng, karena ia menilai visi dan misi gubenur sejalan dengan cita-cita pendiri Kalteng.
Rangkap berharap, jika pada nantinya umat Kaharingan tetap juga memberi dukungan tentunya melalui proses panjang melalui musyawarah dengan penilaian-penilaian figur yang pantas untuk diberi dukungan. ”Itu juga nantinya kembali ke masing-masing personalnya (umat Kaharingan, red) untuk bebas memberi dukungan dan memanfaatkan hak politik mereka,” tuturnya.
Dirinya mengingatkan, warga tidak mempermasalahkan perbedaan diantara masing-masing bakal calon. Namun ucapnya, justru perbedaan tersebut disyukuri sebagai rahmat Tuhan, lebih-lebih Kalteng terkenal dengan daerah yang kondusif.
”Kita jangan sampai terpancing hal-hal yang bersifat SARA, semuanya jaga diri harus berpikir jernih. Biarkan demokrasi mengalir seperti air. Kepada pihak tertentu jangan pancing hal-hal yang dapat menimbulkan konflik. Biarkan warga Kalteng hidup rukun dan damai di tengah keragaman,” pungkasnya. (*/Radar Sampit)

Tidak ada komentar: