4 Mei 2009

Sampit Deflasi Sebesar -1,17 Persen

Laporan: Alfrid U
PALANGKA RAYA-
Kota Sampit pada pemilu legislatif bulan Aparil 2009 lalu mengalamai deflasi sebesar -1,17 persen. Sedanfkan laju inflasi tahun kelender 2009 sebesar 0,43 persen, dan laju inflasi year on year atau April 2008-April 2009 kota Sampit Sebesar 7,19 persen.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Dantes Simbolon, komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di kota Sampit selama bulan April 2009, yakni daging ayam ras, emas perhiasan, beras, cabe rawit dan bawang putih.
”Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi, yaitu ikan bawal, daging ayam kampung, rimbang/tekokak, gula pasir dan minyak goreng,” ujar Dantes dalam keterangan persnya, di gedung pertemuan BPS Kalteng, baru-baru ini.
Sementara itu itu, di Kota Palangka Raya terjadi inflasi sebesar 0,06 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,43 pada bulan Maret 2009 menjadi 115,50 pada bulan April 2009. ”Sedangkan laju inflasi pada tahun klender 2009 adalah -0,59 persen dan laju inflasi year on year dari bulan April 2008 hingga April 2009 kota Palangka Raya sebesar 7,56 persen,” katanya.
Dikemukakan Dantes, inflasi di Kota Palangka Raya terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh kenaikan indeks harga pada empat kelompok pengeluaran pada bulan April 2009, yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,63 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya 0,29 persen.
Hal yang sama dengan kelompok makanan, ucap Dantes, kelompok makanan yang juga mengalami kenaikan indeks harga, adalah miniman, rokok dan tembakau, masing-masing naik 0,18 persen. Selain itu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga juga mengalami kenaikan 0,29 persen.
”Tiga kelompok mengalami penurunan indeks harga adalah kelompok sandang -0,39 persen, kelompok bahan makanan -0,12 persen dan kelompok transportasi, kemunikasi dan jasa keuangan -0,01 persen,” ungkap Dantes asal Sumatra Utara ini.
Lebih lanjut, Dantes mengemukakan, di Indonesia ada 66 kota yang menghitung IHK yaitu diseluruh ibukota provinsi dan ditambah beberapa ibukota kabupaten/kota. ”Pada bulan April 2009 tercatat 16 kota yang mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi . Inflasi tertinggi terjadi di Palopo 0,99 persen, sedangkan kota yang mengalami deflasi adalah Kota Manado -1,32 persen,” jelasnya.
Dilihat dari 8 kota IHK di Kalimantan, tambah pria yang bermarga Simbolon ini, daerah yang menghitung infasi pada bulan April 2009 secara beruntun inflasi terjadi di Kota Samarinda 0,25 persen, Balikpapan 0,13 persen, Tarakan 0,09 persen, Palangka Raya 0,06 persen, Banjarmasin -0,19 persen, Pontianak -026 persen, dan Singkawang -0,28 persen.
”Di kalimantan Tengah, selain Kota Palangka Raya yang juga menghitung inflasi secara beruntun adalah Kota Sampit. Untuk Kota Sampit pada bulan April mengalami inflasi sebesar -1,17 persen,” pungkas Dantes. (*)

Tidak ada komentar: