1 Mei 2009

Awasi Pelabuhan, Pintu Masuk Flu Babi di Kalteng



Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Virus flu babi seakan menjadi teror baru yang paling menakutkan bagi negara-negara di Benua Amerika , Timur Tengah khususnya wilayah Israel, Eropa dan Asia Tenggara. Kini dikawatirkan juga teror virus mematikan tersebut masuk kewilayah Indoesia.
Mengantisifasinya masuk virus flu babi di sejumlah daerah di Indonesia, khsusnya wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), terutama melalui pelabuhan laut, seperti Pelabuhan Sampit, dan pelabuhan Kumai. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng, Tute Lelo, mengingatkan petugas administratur pelabuhan memperketat pengawasan.
Tute beralasan, kemungkinan besar pintu masuknya virus flu babi di wilayah Kalteng melalui pelabuhan yang dibawa oleh penumpang atau anak buah kapal (ABK) terutama yang berlayar antar negara. Misalnya, dari pelabuhan Crude Flam Oil (CPO) di Sampit menuju pelabuhan di Malaysia atau pelabuhan di Singapore, dan begitu sebaliknya.
”Saya mengharapkan petugas Adminitratur Pelabuhan meningkatkan pengawasan untuk mencegah masuknya virus flu babi melalui pelabuhan. Terutama dibawa oleh penumpang atau ABK yang berlayar dari luar negri, seperti Malaysia dan Singapore,” ujar Tute Lelo, ketika dibincangi Radar Sampit, di Palangka Raya, Kamis (30/4) kemarin.
Selain Meningkatkan pengawsan terhadap pelabuhan, Tute juga mengingatkan Dinas terkait, di Kabupaten/Kota se-Kalteng untuk melakukan pengawasan terhadap ternak babi dan rutin melakukan poenyemprotan des ivektan sebagai bentuk pencegahan terhadap menyebarnya virus flu babi.
”Saya mengharapkan Distanak Kabupaten/Kota harus fro aktif untuk mengantisipasinya menyebar virus flu babi. Kapan perlu dengan cara door to door mendatangi ternak-ternak babi setempat melakukan penyemprotan des ivektan sebagai bagian dari pencegahan menyebarnya virus flu babi di wilayah Kalteng,” ungkap Tute.
Upaya yang sudah dilakukan, ucap Tute, pihaknya sudah mulai melakukan penyemprotan ternak dan kandang babi yang ada di wilayah Kota Palangka Ray, bahkan sejumlah daerah kabupaten juga sudah melakukan hal yang sama, namun demikian masih perlu ditingkatkan lagi.
”Stok des ivektan di provinsi sangat cukup, dan dalam waktu dekat akan dikirim kesejumlah daerah di Kalteng. Harapannya dinas terkait yang ada di Kabupaten/Kota dapat melakukan pencegahan penyebaran virus flu babi, meski kemungkinan kecil menyebarnya virus babi di wilayah Kalteng, tetapi harus tetap diwaspadai,” pungkas Tute.
Tute berharap, masyarkat peternak babi yang ada di kawasan pemukiman khususnya di kota untuk segera memindahkan ternak babi ke daerah yang jauh dari wilayah pemukiman. Selain mencegah menyebarnya virus flu babi juga demi kesehatan lingkungan, mengingat sanitasi babi tidak dikelola dengan baik.
”Kalau bisa ternak babi dipindahkan dari kawasan pemukiman. Selain mengganggu kesehatan lingkungan juga mencegah merebaknya virus flu babi, seperti virus flu burung beberapa waktu lalu di Kalteng,” pesan Tute.
Tute menambahkan, sebagai bentuk kesiapan pihaknya berperang melawan virus flu babi di Kalteng, saat ini pihaknya mengagendakan penyemprotan des ivektan terhadap ternak babi secara rutin, minimal dua kali dalam sebulan. ”Kita juga menyediakan tenaga dokter hewan. Saat ini ada 40 tenaga dokter hewan, tersebar di seluruh wilayah Kalteng,” pungkasnya. (*)

Tidak ada komentar: