11 Mei 2009

Gubernur Minta, Listrik Jangan Sering Padam


Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Kalteng, Kardinal Tarung mengatakan, keluhan masyarakat terkait sering terjadinya pemadaman listrik, ternyata menjadi perhatian serius Gubernur Kalimanatan Tengah (kalteng), Agustin Teras Narang. Kepada tim manajemen PT PLN (Persero) wialayah Kalimantan Selatan dan Kalaimantan Tengah (Kalsel-Kalteng), kata Kardinal, Gubernur minta, agar listrik jangan sering padam, terutama pada waktu tertentu.
”Untuk menjadiperhatian hendaknya listrik jangn sering padam, terutama pada waktu-waktu tertentu, seperti hari raya perayaan keagamaan, waktu ujian sekolah dan lainya terutama pada momen yang sangat membutuhkan listrik,” ujar Kardinal mengutip pesan gubernur ketika menerima Deputi Manejer Perancanaan Umum PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan, Agus Risfian Noor, dalam rangka permohonan izin prisip pembangunan ketenagalistrikan di Kalteng, baru-baru ini, diruang rapat kerja kantor gubernur.
Dikemukakannya, Gubernur Kalteng, menyambut baik rencana umum penyediaan tenaga listrik di Kalteng. Namun katanya, gubernur berpesan, hendaknya dalam perencanaan tersebut harus secara konfrehensif, tidak hanya untuk kepentingan jangka pendek tetapi harus untuk jangka panjang. ”Perencanaan tidak hanya untuk jangka waktu tertentu, setahun atau dua tahun, akan tetapi harus direncanakan untuk puluhan tahun,” katanya.
Sebagai afresiasi gubernur terhadap rencana PT. PLN (Persero) tersebut, sebut Kardinal, gubernur berjanji akan memeberi kemudahan-kemudahan, tak hanya dari segi administrasi, tetapi terkait perizinan lainya, termsuk lokasi pembangunan jika dibutuhkan, hal tersebut demi kepentingan hajat hidup orang banyak di Kalteng.
“Dengan adanya kemudihan-keudahan tersebut, diharpakan pembangunan kelistrikan di Kalteng cepat selesai dalam rangka usaha meningkatkan kesejahtraan masyarakat, khususnya masyarakat Kalteng, dan umumnya warga Indoensia,” ucap A. Teras Narang.
Sementara itu, Deputi Manjer Perencanaan PT PLN (Persero), dalam paparannya mengatakan, rencana umum pembangunan transmisi listrik saluran tegangan tinggi 150 KV terdapat di tujuh jalur transmisi dengan total rute kurang lebih 886 kilimoter. Selain itu pembanguna rencana gardu induk (GI) sebanyak tujuh unit, diantaranya 2 unit GI perluasan dan 5 Gibaru.
Sedangkan pembangkit listrik akan dibangunan PLTU Muara Teweh 1x 80 MW, status saat ini dalam proses AMDAL dan penyusunan dokumen kontrak oleh PT PLN (Persero) Jasa Injinering. ”Juga akan dibangun PLTU 2x60 MW, yang masuk dalam program percepatan pembangkit bahan bakar batu bara, sesuai Inpres Nomor 71 oleh PT PLN UB Pembangkit Kalimantan dan Nusa Tenggara,” jelasnya.
Lebih lanjut, Agus Risfian Noor mengatakan, program berikutnya adalah pembangunan jaringan transmisi Kalteng. Untuk Palangka Raya-Sampit untuk COD tahun 2010 berkapasias 150 KV, dengan jarak tempuh 168 kilometer . ”Saat ini statusnya sampai dengan Mei 2009, sudah masuk proses tender,” pungkap pria yangakrap disapa Agus ini.
Jaringan lainya akan dibangun, ucap Agus, PLTU Kalteng-Incomer 2 PHI berkapasitas 150 KV, dengan jarak tempuh 4 kilometer. ”COD tahun 2010 dengan status sampai dengan Mei 2009 PT PLN UB Kalinusa,” bebernya. ”Jaringan Kasongan-Incomer PHI juga berkapasitas 150 KV, COD tahun 2011 dengan jarak tempuh 2 kilometer. Saat ini statusnya masuk pada tahap pra survei,” timpal Agus.
Untuk jaringan dari Tanjung, Kalsel–Buntok, program COD 2011, kapasitas jaringan yang akan dibangun 150 KV dengan jarak tempuh 110 kilometer, saat ini statusnya sampai dengan Mei 2009 masuk tahap Survey jalur telah rampung 100 persen pada taun 2008 lalu. Sedangkan, PLTGU Muara Teweh-Buntok yang juga diprogramkan dalam COD 2011, berkapasitas 150 KV, sudah masuk dalam tahap survei.
”Untuk Sampit-Pangkalan Bun, program COD 2012 berkapasitas 150 KV dengan status sampai dengan 2007 survei jalur 100 persen rampung, dan Pangkalan Bun-Ketapang, Kalimantan Barat, program COD 2016, berkapasitas 150 KV, sepanjang 300 KM, masuk tahap pra survei,” pungkasnya.
Dia menambahkan, kondisi kelistrikan Kalteng saat ini, untuk Kota Palangka Raya berkapasitas 27 MW, namun defisit -9 MW, dan Kuala Pembuang berkapasitas 2,2 MW, defisit -0,2 MW. Sementara, Sampit berkapasitas 20,8 MW akan tetapi juga mengalami defisit -2,3 MW, Pangkalan Bun berkapasitas 17,8 MW, defisit -1,6 MW dan Kasongan berkapsitas 7 MW, defisit -2 MW. (*)

Tidak ada komentar: