11 Mei 2009

Dinkes Kalteng Tunjuk Dua RS Rujukan

Pasien Penderita Flu Babi

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Meski kecil peluang menyebarnya virus flu babi, sejumlah rumah sakit umum daerah (RSUD) di Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah menyiapkan ruang isolasi. Diantaranya, RSUD dr. Doris Syvanus Palangka Raya dan RSUD dr. Murjadi Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) .
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, dr Don F Laiden, untuk mengantisipasi merebaknya virus flu babi yang saat ini sedang mewabah di sejumlah negara di eropa, pihaknya telah menunjuk dua RSUD sebagai RS rujukan.
“Mengantisipasi merebaknya virus flu babdi di Kalteng. Ada dua RSUD yang ditunjuk menyiapkan ruang isolasi, sebagai langkah antisipasi apabila nantinya ditemukan pasien yang menderita flu babi,” ujar mantan Direktur RSUD dr. Doris Sylvanus, di Palangka Raya, kemarin.
Dikemukakanya, ruang yang disiapkan merupakan ruang yang dulunya disiapkan untuk penderita flu burung namun karena tidak digunakan dan saat ini yang merebak flu babi maka pihaknya terpaksa merenovasi kembali ruang tersebut.
“Kita akan renovasi ruang itu menjadi ruang isolasi bagi penderita flu babi agar desainnya benar-benar aman dan mempermudah petugas kesehatan memberikan pelayanan kepada pasien penderita flu babi,” katanya.
”Apabila penderita sudah didiagnosa terbukti menderita penyakit tersebut. Dan sesuai dengan progtap juga sebagai respon dari permintaan Departemen Kesehatan,” timpal, dokter ahli kandungan tersebut.
Sementara itu, Dinas Peternakan dan Pertanian Provinsi Kalteng terus intens melakukan penyemprotan desivektan terhadap ternak babi di seluruh Kalteng, sebagai bentuk pencegahan terhadap menyebarnya virus flu babi. Selain itu Dinas Peretanakan dan Pertanian Provinsi Kalteng juga telah mendistribusikan ribuan liter desivektan kesejumlah daerah.
Hal lain, Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Provinsi Kalteng, Tute Lelo, tetap berharap, masyarakat peternak babi yang ada di kawasan pemukiman khususnya di kota untuk segera memindahkan ternak babi ke daerah yang jauh dari wilayah pemukiman.
Pemindahan lokasi ternak babi dari kawasan pemukinan kedaerah yang jauh dari kawasan pemukiman, selain mencegah menyebarnya virus flu babi, juga demi kesehatan lingkungan, mengingat sanitasi babi yang dikelola masyarkat tidak dikelola dengan baik.
”Kalau bisa ternak babi dipindahkan dari kawasan pemukiman. Selain mengganggu kesehatan lingkungan juga mencegah merebaknya virus flu babi, seperti virus flu burung beberapa waktu lalu di Kalteng,” pesan Tute.
Tute menambahkan, sebagai bentuk kesiapan pihaknya berperang melawan virus flu babi di Kalteng, saat ini pihaknya mengagendakan penyemprotan des ivektan terhadap ternak babi secara rutin, minimal dua kali dalam sebulan. ”Kita juga menyediakan tenaga dokter hewan. Saat ini ada 40 tenaga dokter hewan, tersebar di seluruh wilayah Kalteng,” pungkasnya. (*)

Tidak ada komentar: