27 Mei 2009

Linus Air Berhenti, Diganti Riau Arlines dan Trigana

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Pasca berhentinya beroperasi Linius Air, drastis penerbangan yang melayani penumpang secara langsung rute Pangkalan Bun-Jakarta berhenti total sejak tiga minggu lalu. Namun, Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Ujang Iskandar tak mau ”patah arang”, ia pun terus intensif mencari maskapai pengganti.
”Insa Allah bulan Juni mendatang akan diganti dengan dengan Riau Airlines dan Trigana,” ujarnya, ketika disambangi usai mengikuti upacara peringatan hari ulang tahun Kalimantan Tengah yang ke 52, di Lapangan Sanaman Mantikei, Palangka Raya, Sabtu (23/5) kemarin.
Menjawab pertanyaan wartawan, terkait berhentinya beroperasi Linus Air. Menurut Ujang Iskandar, berhentinya beroperasi Linur Air, semata-mata terkait masalah internal perusahan penerbangan itu sendiri, dan pihak pemerintah daerah tak berkewenangan mencampurinya.
”Sebenarnya kita masih berharap pihak Linur Air tetap melani penerbangan penumpang Pangkalan Bun-Jakarta seperti biasanya. Tapi apa dikata keputusan perusahan penerbangan untuk menyetop beroperasi,” katanya, saat didampingi istri tercintanya Ny Yustina Ujang Iskandar.
Dikemukakannya, calon maskapai pengganti nantinya memiliki kapasitas penumpang yang cukup besar dibandingkan dengan Linus Airyang hanya 98 kursi. Untuk Riau Airlines berkapasitas 108 kursi, sedangkan Trigana Air berkapasitas 120 kursi.
”Rute penerbangan tidak berubah, kalau sebelumnya Linus Air melayani rute Jakarta-Pangkalan Bun-Semarang-Pangkalan Bun-Jakarta. Riaur Airlines juga demikian. Sedangkan untuk Trigana Air bertambah melayani rute Pangkalan Bun-Surabaya, dan sebaliknya,” ungkapnya.
Menyinggung soal subsidi daerah kepa kedua maskapai. Ujang Iskandar, tak merinci besarnya, namun mekanisme dan model kerjasama dengan kedua maskapai tersebut sama dengan maskapai Linus Air.
”Linus Air beroperasi di melayani rute Pangkalan Bun-Jakarta mulai tahun 2007. Pada awalnya ada subsidi dari pemerintah daerah, tetapi beberapa bulan kemudian subsidi dicabut setelah dianggap Linus Air sudah menghasilkan laba,” jelasnya.
Terkait berhenti beroperasinya Linus Air, ucap Ujang Iskandar, drastis pelayanan penumpang secara langsung dari Pangalan Bun-Jakarta berhenti total. Namun demikian , tak berarti tidak ada pelayanan penerbangan untuk penumpang dari Pangkalan Bun-Jakarta, demikian sebaliknya.
Untuk mengatasi kekosongan penerbangan rute Pangkalan Bun-Jakarta selama tiga mingu ini, ucapnya. Maka, penumpang yang akan ke Jakarta harus transit dulu di Semarang. ”Rute dari Pangkalan Bun-Semarang selama ini dilayani oleh Indonesia Air Transport yang berkapasitas 48 penumpang. Dari Semarang baru melakukan penerbangan menuju Jakarta,” pungkas calon Doktor dari UGM ini. (*)

Tidak ada komentar: