25 Feb 2009

Produktivitas Padi Kalteng Terperosok

Terendah Dibandingkan Dengan Provinsi Lainnya di Indonesia

Oleh: Alfrid Uga

PALANGKA RAYA-Luasnya lahan pertanian di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) ternyata tak menjamin besarnya produktivitas padi. Justru sebaliknya produktivitas padi Kalteng terperosok paling bawah dari seluruh provinsi di Indoensia.
Untuk tahun 2008 meski terjadi peningkatan produktivitas padi sebesar 3,80 persen dan kedelai 1,03 persen dibandingkan tahun 2007 lalu, namun bila melihat produktivitas berdasarkan angka sementara yang dileluarkan BPS Provinsi Kalteng pada tahun 2008 ini produktivitas padi hanya sebesar 25,42 kuital per hektar.
”Dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia, provinsi Kalteng merupakan provinsi yang paling rendah produktivitasnya,” ujar Gubernur Kalteng, Agustin Teras Narang, dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Achmad Diran, pada pembukaan acara rapat koordinasi dan pertemuan mantri tani se-Kalteng, di Palangka Raya, Rabu (25/2) kemarin.
Kita patut merenung kembali, pungkasnya, apakah upaya yang telah dilakukan dalam bentuk stimulus-stimulus masih belum optimal dan belum menyelesaikan akar permasalahan dilapangan.
”Jangan-jangan sample ubinan yang telah dilakukan oleh para Mantri Statistik dan Matri Tani dalam mengukur produktivitas di lapangan masih belum refresentatif sehingga belum mencermikan kondisi lapangan yang sebenarnya,” pungkas Gubernur, sebagaimana sambutan yang dibacakan Wagub.
Gubernur Kalteng mengungkapkan, pembangunan pertanian tahun 2009 merupakan tahun ke empat pemerintahannya bersama Waguub, sehingga memiliki arti strategis, yakni harus mempu memenuhi target-target pembangunan yang telah disepakatinya.
”Oleh karena itu pembangunan pertanian ini harus mampu menyelesaikan masalah aktual yang ada serta diharapkan menjadi landasan bagi pembangunan kedepan,” ucapnya, dihadapan ratusan peserta rapat.
Dia menandaskan, guna menanggulangi permasalahan dan menghadapi tantangan yang ada diperlukan komitmen kuat atara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota untuk bersama-sama mendorong peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahtraan petani.
”Pada tahun 2009 ini kegiatan-kegiatan tugas pembantuan tetap difokuskan melalui transfer bantuan sosial yang dimaksudkan agar peran petani dalam pembagunan pertanian lebih meningkat lagi,” tandasanya. (***)

Tidak ada komentar: