22 Feb 2009

Dewan Desak Perusahaan Sawit

Realisasikan 20 Persen Kebun Plasma

Oleh: Vivin Gusta


PALANGKA RAYA- Perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi dan akan beroperasi di Provinsi Kalimantan Tengah didesak untuk komitmen merealisasikan kebun plasma sebesar 20 persen dari luas total perkebunan kelapa sawit.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Komisi B DPRD Kalteng HM Asera kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Menurut Asera, saat ini sejumlah pengusaha atau di internal para investor kelapa sawit masih belum menyepakati untuk membangun plasma di perkebunannya. “Para pengusaha, para penanam modal, siapa pun atau darimana asalnya kalau mau terus berinvestasi di Kalimantan Tengah, plasma itu harus yang utama,” imbau Asera.
Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa Bintang Reformasi itu menandaskan, para penanam modal kelapa sawit sekarang cenderung tidak sepakat untuk membangun plasma dan hanya memikirkan keuntungan. Padahal, timpal dia, program pemerintah untuk membangun kebun plasma seluas 20 persen tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sebab tujuannya untuk membantu masyarakat di sekitar areal perkebunan tersebut.
Asera mengemukakan, untuk merealiasasikan kebun plasma 20 persen, pemerintah harus tegas. Apabila tidak ada investor perkebunan sawit yang tidak mematuhi, kapan perlu dicabut izinnya.
“Program plasma itu merupakan program pemerintah untuk kepentingan rakyat, dan bukan hanya untuk kepentingan pemerintah saja. Jadi, apabila ada investor yang ingin menanamkan modalnya harus menghargai rakyat Kalimantan tengah,” katanya lagi.
Pria berkumis yang juga Ketua DPW PKB Kalteng itu menuturkan, sebelumnya pemerintah percaya kepada perusahaan kelapa sawit untuk menyejahterakan masyarakat di kawasan areal perkebunan. Namun, kenyataan di lapangan masih ada perkebunan kelapa sawit yang belum menyejahterakan masyarakat, sehingga perlu dibuat kesepakatan untuk membangun 20 persen plasma.
“Pembangunan kebun plasma ini, paling tidak juga dapat meminimalisir gejolak yang ditimbulkan akibat pembangunan perkebunan kelapa sawit yang kadang sering berbenturan dengan masyarakat, seperti di daerah Sumatera,” katanya tanpa merinci lebih detail daerah-daerah mana di Kalteng ini yang paling banyak lokasi sawit dimaksud. (***)

Tidak ada komentar: