27 Feb 2009

Kepariwisataan Prioritas Pembangunan 2009


Oleh: Alfrid Uga

PALANGKA RAYA-Kapariwisataan pada tahun 2009 telah dicanangkan sebagai prioritas pembangunan di Kalimantan Tengah (Kalteng), disamping infrastruktur, pendidikan, kesehatan, perekonomian dan lingkungan hidup.
Demikian disampaikan Gubernur Kalteng, Agustin Teras Narang melalui sambutan Pada Rapat Koordinasi Dinas Pariwisata Se-Kalteng yang dibacakan Asisten Administrasi dan Umum, Tagah Pahoe, di Palangka Raya, Jumat (27/2) kemarin.
Menurut Tagah Pahoe, sebagaimana sambutan Gubernur Kalteng yang dibacakannya dihadapan peserta rapat koordinasi. Pencanganan sebagai salah satu prioritas pembangunan membawa konsekuensi logis.
“Sebagai konsekuensi logis diharakna peningkatan pengembangan yang signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya dengan penggunaan dana yang efektif dan efesien,” ujarnya.
Tagah menandaskan, pembangunan dan pariwisata tidak pernah berhasil tanpa pemahaman yan benar tentang kepariwisataan itu sendiri. “Sifatnya yang multi sektor dan multi disipliner merupakan dukungan konkrit dari berbagai pihak yan terkait,” tandas mantan Sekda Kabupaten Murung Raya ini.
Dia mengungkapkan, sinergitas melalui koordinasi, keterpaduan dan kerjasama yang baik antara pemerintah, stakeholder, swasta dan masyarakat mutlak dilakukan, karena pengembangan kebudayaan dan pariwisata tidak mungkin dilaksanakan sendiri oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
“Dari kegiatan kebudayaan dan pariwisata tentu tidak hanya mendapat berupa financial saja yang menjadi target utama, tetapi adalah hal lain yang lebih besar dan menjanjikan, yakni penciptaan lapangan pekerjaan, kesejahtraan yang bermartabat dan perdamaian umat manusia di bumi, khususnya di Bumi Tambun Bungai,” ungkapnya.
Asisten yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat menduduki jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng menggantikan Tampunah Sinseng yang sebentar lagi pensiun menyebutkan, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memanfaatkan pergerakan penduduk dari satu tempat ketempat lain dengan memanfaatkan peluang dari kemajuan yang dicapai dibandingkan infrastruktur, transportasi, telekomunikasi, perhotelan dan pariwisata itu sendiri.
“Pergerakan penduduk yang dikendalikan tidak saja memberi dampak ekonomis bagi masyarakat daerah yang dikunjungi sebagai objek wisata, akan tetapi sekaligus menjadi wahana pembelajaran bagi masyarakat setempat, memperkuat silahturahmi global di era globalisasi dan mendukung upaya-upaya melestarikan lingkungan hidup,” sebutnya.
Dalam pengembangan kebudayaan, lanjut Tagah, sebagaimana sambutan Gubernur Kalteng yang dibacakannya, dalam pengembangan kebudayaan dan pariwisata, maka hal yang perlu mendapat perhatian adalah masalah kelestarian lingkungan, agar keindahan potensi alam tetap berkelanjutan dan bisa laku dijual, baik didalam mapun diluar negri dalam waktu yang tidak terbatas.
Bagi penyedia jasa perhotelan, pesan Tagah, diharapkan sungguh-sungguh memperhatikan kebersihan lingkungan, seperti taman hotel, toilet, keramah-tamahan, penyediaan informasi, penyiapan makanan, keamanan, pelayanan, penerangan (listrik, red), air dan serana telekomunikasi benar-benar harus diperhatikan, sehingga tamu merasa aman dan nyaman tinggal dihotel.
“Kita sadar bahwa kondisi infrastruktur, sarana dan prasarana, akomodasi perhotelan masih jauh dari memadai, oleh karena itu dalam pengembangan kebudayaan dan pariwisata ini kita perlu kerja keras, dengan komitmen yang kuat dan dilaksanakan secara profesional,” imbuhnya. (***)

Tidak ada komentar: