Oleh: Vivin Gusta
PALANGKA RAYA – Rencana beberapa kabupaten yang memiliki wilayah laut untuk membangun pelabuhan, nampaknya tak bakal berjalan mulus. Selain biaya yang dibutuhkan cukup besar, pengelolaan pelabuhan pun bukan semata kewenangan daerah. Terutama pelabuhan nasional (pelabuhan laut), yang dikelola oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III . Mengingat keberadaan pelabuhan di daerah dibagi menjadi dua kategori, yaitu pelabuhan nasional dan pelabuhan pengumban, sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) Perhubungan Nomor 53 Tahun 2002 tentang Tatanan Kepelabuhan Nasional, maka penanganannya pun dilakukan oleh Pelindo dan daerah.
“Pelabuhan nasional atau yang biasa disebut pelabuhan laut, pengelolaannya berada di bawah Direktorat Jenderal Pelabuhan Laut. Sedangkan pelabuhan yang ditangani daerah adalah pelabuhan penyeberangan yang berada di bawah Direktorat ASDP (Angkutan Sungai Danau dan penyeberangan, Red). Namun bisa saja pemerintah daerah membangun pelabuhan laut seperti yang saat ini sedang dilakukan di Sigintung, Seruyan dengan dana yang lumayan besar,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Pos dan Telekomunikasi Provinsi Kalteng Ober Gultom melalui Kabid Transportasi Pelabuhan Laut Salim, didampingi rekannya Syahrani, Senin (20/10).
Ditambahkannya, pelabuhan pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam provinsi.
Salim sendiri tidak berkomentar terkait saran yang dilontarkan anggota DPRD Kalteng dalam laporan mereka, usai melakukan reses, agar perlunya koordinasi dalam pembangunan pelabuhan laut. Ia lebih memilih memaparkan tentang kegiatan pembangunan tempat bersandarnya kapal yang saat ini sedang dilakukan di Kalteng.
Menurutnya, saat ini di Seruyan sedang berjalan pembangunan pelabuhan Sigintung yang dananya dianggarkan Rp 350 miliar sampai tahap operasional. Dengan program pendanaan multi years (tahun berjangka). Saat ini dana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan sebesar Rp 140 miliar ditambah kucuran dana APBN sebesar Rp 7 miliar.
“Provinsi sendiri belum mengucurkan dana untuk membantu pekerjaan di Sigintung, karena keterbatasan dana. Sebab, tahun ini dana yang ada diarahkan untuk membangun pelabuhan di Kecamatan Bahaur sebesar Rp 2 miliar dan di Maliku sebesar Rp 1miliar, di Kabupaten Pulang Pisau,” papar Salim.
Ditambahkannya, saat ini PT Pelindo juga sedang membangun dua buah pelabuhan di Bagendang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Bumiharjo di Kotawaringin Barat (Kobar). Kedua pelabuhan ini digunakan untuk mengangkut minyak kelapa sawit /CPO (crude palm oil). (***)
Pelabuhan di Kalteng
Pelabuhan Nasional:
1.Pelabuhan Pangkalan Bun
2.Pelabuhan Sukamara
3.Pelabuhan Kumai
4.Pelabuhan Sampit
5.Pelabuhan Kuala Kapuas
6.Pelabuhan Pulang Pisau
Pelabuhan Pengumpan:
1.Pelabuhan Kuala Pembuang.
2.Pelabuhan Pagatan Mandawai.
3.Pelabuhan Samuda
4.Pelabuhan Kereng Bangkirai
5.Pelabuhan Natai Kuini
Pelabuhan Lokal:
1.Bahaur
Yang Sedang/Akan Dibangun:
1.Pelabuhan Sigintung
2.Pelabuhan Bahaur
3.Pelabuhan Maliku
4.Pelabuhan Bagendang
5.Pelabuhan Bumiharjo
(Sumber: Dinas Perhubungan, Pos dan Telekomunikasi Kalteng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar