KUALA KURUN - Tuntutan masyarakat agar PT PLN (Persero) memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat nampaknya tidak sebanding dengan
kepatuhan masyarakat membayar dalam tagihan rekening listrik kepada PT
PLN. Hal ini terbukti hampir setiap bulan tunggakan pelanggan kepada PLN
mencapai ratusan juta rupiah.
Dalam tahun 2012 ini, sejak Januari sampai dengan bulan Mei, tunggakan
pelanggan mencapai kurang lebih Rp 1,1 miliar lebih. Padahal, PLN sangat
memerlukan dana dari pembayaran rekening listrik untuk meningkatkan
kualitas pelayanan.
Kepala PLN Ranting Kuala Kurun Ginter Limin membeberkan, tunggakan
terjadi tidak hanya dilakukan oleh pelanggan pribadi tetapi juga kerap
terjadi pada pelanggan instansi pemerintah di Kabupaten Gumas.
"Setiap bulan terdapat tunggakan pembayaran rekening listrik. Baik yang
dilakukan oleh pelanggan pribadi, maupun instansi pemerintah," ungkap
Ginter kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, belum lama ini.
Ginter merinci, tunggakan pelanggan PLN selama tahun 2012
mencapai Rp 1.120.099.000,00, terhitung sejak Januari sampai dengan Mei,
yakni bulan Januari sebesar Rp287, 455 juta, Februari Rp185,635 juta,
Maret Rp226,111 juta, April 193,256 juta dan Mei Rp227,642 juta.
Dari data jumlah tunggakan tersebut, sebagian tunggakan sudah di bayar
oleh pelanggan. "Pelanggan yang menunggak tidak selalu sama. Menunggak
selama dua atau tiga bulan, kemudian di bayar. Berikutnya pelanggan yang
lainnya yang menunggak, begitu dan seterusnya," ungkap Ginter.
Dia menambahkan, secara keseluruhan khusus di kota Kuala Kurun tunggakan
rekening listrik sangat kecil, jika dibandingkan daerah lain. Namun,
sambung dia beberapa bulan terakhir, tunggakan mengalami peningkatan.
"Akhir-akhir ini jumlah tunggakan semakin meningkat," tukasnya. (alf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar