27 Agu 2012

 
KUALA KURUN - Kepala Kepolisian Resor Gunung Mas (Gumas) AKBP Sihar M Manurung, melalui Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) AKP Suratno mengingatkan pengendara kendaraan, baik kendaraan roda dua maupun roda empat, agar selalu hati-hati saat mengendarai kendaraan di jalan raya. Utamakan faktor keselamatan dengan mematuhi rambu-rambu jalan. Dikemukakan Suratno, berdasarkan hasil survei pihaknya terhadap kondisi jalan, ruas Jalan Kuala Kurun-Palangka Raya, khususnya di wilayah hukum Polres Gumas rawan terjadi kecelakaan. Pasalnya, kontur tanah di ruas Jalan Kuala Kurun-Palangka Raya berbukit dan memiliki tikungan yang rapat dan tajam. Selain itu badan jalan yang beraspal terlalu sempit untuk dua kendaraan roda empat berpapasan dan permukaan aspal dengan tanah cukup tinggi. Akibatnya, lanjut Suratno, salah satu kendaraan yang berpapasan tersebut sering terjadi alami kecelakaan. Karena disebabkan bahu dari permukaan jalan beraspal lebih tinggi dari permukaan tanah. "Biasanya yang sering kecelakaan saat kendaraan dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba ada kendaraan roda empat dari arah yang berlawanan. Untuk menghindari tabrakan, sopir banting setir ke kiri, tapi ternyata malah alami kecelakaan akibat badan jalan yang beraspal lebih tinggi dari jalan tanah," beber Suratno, Jumat (10/8) lalu. Terkait dengan kondisi jalan yang kurang bersahabat, Suratno mengingatkan kepada para pengendara kendaraan agar mengutamakan keselamatan, patuhi rambu-rambu, kurangi kecepatan, terutama saat berada di tikungan apalagi tikungan tanjakan atau turunan. "Karena sangat berbahaya bagi pengendara, apabila dengan kecepatan tinggi saat bertemu dengan pengendara lain dari arah yang berlawanan," tukasnya. Berdasarkan hasil survei arus lalu lintas lanjutnya, untuk ruas Jalan Kuala Kurun-Palangka Raya, di beberapa titik rawan kecelakaan sekitar Bukit Seliron, hendaknya lampu penerangan jalan untuk malam hari tetap berfungsi. Selain itu, sejumlah tikungan tajam tidak dilengkapi dengan pagar pengaman yang dilengkapi rambu mata kucing, sehingga sangat rawan bagi pengendara. "Banyak tikungan tajam tidak dilengkapi dengan pagar pengaman dan rambu-rambu. Tidak heran ada korban kecelakaan yang los masuk jurang. Selain itu juga patok kilometer jalan tidak tersedia. Sehingga menyulitkan saat mengidentifikasi lokasi kecelakaan. Selalu memakai daerah desa terdekat, karena tidak diketahui kilometer jalan," imbuhnya. (alf)

Tidak ada komentar: