BUMD Belum Sumbang PAD
KUALA KURUN - Empat fraksi-fraksi pendukung DPRD Kabupaten Gunung Mas
(Gumas) pada prinsipnya menyetujui Pemandangan Umum Terhadap Pidato
Pengantar Bupati Gunung Mas tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Kabupaten Gumas tahun 2011 lalu. Pemandangan fraksi disampaikan dalam
Rapat Paripurna DPRD Gumas, Kamis (2/8).
Dari pihak eksekutif dihadiri Wakil Bupati Gumas Arton S Dohong
didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Gumas Ir Kamiar serta Asisten I
dan II, serta sejumlah Kepala SKPD Kabupaten Gumas. Selain itu juga
dihadiri wakil dari Anggota Forum Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten
Gumas, diantaranya Wakapolres Gumas Kompol Idham Mahdi SIK.
Dalam pemandangan umum Fraksi PDI Perjuangan melalui juru bicaranya Haji
Rahmansyah mengkritisi dari sumber kekayaan daerah yang dipisahkan,
terlihat tidak ada dinamika yang menggembirakan dari dua BUMD.
Masing-masing PDAM Tirta Bahalap dan BUMD Gunung Mas Perkas.
"Kedua BUMD
ini belum bisa menyumbangkan pendapatan asli daerah seperti yang kita
harapkan. Mohon penjelasan," Pinta Rahmansyah.
Dari lemahnya kontribusi BUMD terhadap peningkatan PAD, Fraksi PDI
Perjuangan, DPRD Kabupaten Gumas mendorong agar ada evaluasi khusus
mengenai BUMD Gunung Mas Perkasa. "Dengan dievaluasi, kita tahu
permasalahan apa yang terjadi, dengan harapan ada solusi apa yang dapat
kita berikan guna mengatasi permasalahan yang dimaksud," tukasnya.
Sementara itu, Fraksi Golkar melalui juru bicaranya Bambang Harapan
menyorot terkait jumlah hasil pendapatan daerah dan jumlah belanja
daerah tahun anggaran 2011. Karena menurut pandangan fraksinya sudah
jelas dalam pidato pengantar bupati yang lalu merupakan hasil kegiatan
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2011 sudah di
audit BPK.
"Hanya pada kesempatan ini yang sangat disesalkan yaitu mengenai
Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2011, seingat kami sewaktu
pembahasan anggaran pendapatan dan belanja daerah murni tahun 2011
bersama pihak Tim Eksekutif sudah disepakati dan sudah disetujui. Bahwa
PAD tahun anggaran 2011 ditargetkan Rp 20 miliar lebih," bebernya.
Akan tetapi, lanjutnya, hingga saat ini pengajuan Rancangan Perubahan
Anggaran Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah tahun 2011 pihak Tim
Eksekutif dalam rapat pembahasan mengusulkan agar target PAD yang
nilainya Rp 20 miliar lebih tersebut diturunkan menjadi Rp17 miliar
lebih.
"Diturunkanya target dengan alasan bisa tercapai, tetapi
kenyataannya tidak bisa terealisasi juga. Hingga akhir tahun hanya Rp
15 miliar lebih, sehingga dari target berkurang menjadi Rp 1 miliar
lebih. Fraksi kami menilai SKPD yang dibebani target tidak
sungguh-sungguh melaksanakan tugasnya," cetus Bmabang Harapan. (Kalteng Pos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar