KUALA KURUN - Tiga Kecamatan, yakni; Kecamatan Kurun, Kecamatan Tewah
dan Kecamatan Mihing Raya dalam sebulan ini mengalami krisis energi
listrik. Tiap hari terjadi pemadaman. Pemadaman mendadak rata-rata
terjadi dua kali sehari, tak peduli siang ataupun malam antara 30 menit
sampai 60 menit per hari.
Kondisi ini mengundang kekecewaan pelanggan dari tiga
kecamatan tersebut. Apalagi sekarang bertepatan dengan bulan Ramadan
1433 H. Kebutuhan terhadap energi listrik meningkat, mengingat umat
muslim yang menjalankan ibadah puasa lebih banyak beraktivitas dalam
rumah, ketimbang di luar rumah terutama di siang hari.
Menanggapi hal ini, Kepala PLN Ranting Kuala Kurun Ginter Limin mengaku,
pihaknya tak bisa berbuat banyak agar tidak terjadi pemadaman mendadak.
Pemadaman itu disamping karena faktor alam juga faktor daya pembangkit
yang kurang. Terutama terjadi pada beban puncak, sehingga mau tak mau
terjadi pemadaman bergiliran untuk tiga wilayah kecamatan.
Pasalnya, menurut Ginter, dari jumlah kapasitas terpasang 9 unit mesin
dengan daya 3 Mega Watt (MW) hanya 8 unit yang beroperasi dengan daya
mampu 2,2 MW. Sedangkan 1 unit mengalami kerusakkan dan kini masih dalam
perbaikan oleh pihak kontraktor. Mengingat seluruh mesin pembangkit
untuk melayani 5.016 pelanggan di tiga kecamatan tersebut, merupakan
mesin sewaan.
"Sementara beban puncak 2 MW dan sisa cadangan 0,2 MW. Sehingga sangat
kritis dan berpotensi terjadi padam. Belum lagi karena faktor alam,
hujan dan angin. Sewaktu-waktu kabel jaringan alami gangguan, sehingga
secara otomatis terjadi pemadaman jaringan," jelas Ginter Kepada Kalteng
Pos, Jumat (3/8) lalu.
Pada kesempatan itu, Ginter berharap kepada pelanggan agar hemat energi
dengan mengurangi pemakaian listrik pada waktu beban puncak pada jam
18.00-22.00 WIB. "Dengan demikian resiko pemadaman dapat diminimalkan.
Kecuali memang terjadi karena faktor alam, itu diluar kemampuan," tukas
Ginter. (alf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar