27 Agu 2012

 
KUALA KURUN - Tiga Kecamatan, yakni; Kecamatan Kurun, Kecamatan Tewah dan Kecamatan Mihing Raya dalam sebulan ini mengalami krisis energi listrik. Tiap hari terjadi pemadaman. Pemadaman mendadak rata-rata terjadi dua kali sehari, tak peduli siang ataupun malam antara 30 menit sampai 60 menit per hari. Kondisi ini mengundang kekecewaan pelanggan dari tiga kecamatan tersebut. Apalagi sekarang bertepatan dengan bulan Ramadan 1433 H. Kebutuhan terhadap energi listrik meningkat, mengingat umat muslim yang menjalankan ibadah puasa lebih banyak beraktivitas dalam rumah, ketimbang di luar rumah terutama di siang hari. Menanggapi hal ini, Kepala PLN Ranting Kuala Kurun Ginter Limin mengaku, pihaknya tak bisa berbuat banyak agar tidak terjadi pemadaman mendadak. Pemadaman itu disamping karena faktor alam juga faktor daya pembangkit yang kurang. Terutama terjadi pada beban puncak, sehingga mau tak mau terjadi pemadaman bergiliran untuk tiga wilayah kecamatan. Pasalnya, menurut Ginter, dari jumlah kapasitas terpasang 9 unit mesin dengan daya 3 Mega Watt (MW) hanya 8 unit yang beroperasi dengan daya mampu 2,2 MW. Sedangkan 1 unit mengalami kerusakkan dan kini masih dalam perbaikan oleh pihak kontraktor. Mengingat seluruh mesin pembangkit untuk melayani 5.016 pelanggan di tiga kecamatan tersebut, merupakan mesin sewaan. "Sementara beban puncak 2 MW dan sisa cadangan 0,2 MW. Sehingga sangat kritis dan berpotensi terjadi padam. Belum lagi karena faktor alam, hujan dan angin. Sewaktu-waktu kabel jaringan alami gangguan, sehingga secara otomatis terjadi pemadaman jaringan," jelas Ginter Kepada Kalteng Pos, Jumat (3/8) lalu. Pada kesempatan itu, Ginter berharap kepada pelanggan agar hemat energi dengan mengurangi pemakaian listrik pada waktu beban puncak pada jam 18.00-22.00 WIB. "Dengan demikian resiko pemadaman dapat diminimalkan. Kecuali memang terjadi karena faktor alam, itu diluar kemampuan," tukas Ginter. (alf)

Tidak ada komentar: