27 Agu 2012

 
Oleh: Alfrid Uga
 
KUALA KURUN - Realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) tahun 2012 pada triwulan I dan II, belum mencapai 50 persen. Triwulan I baru mencapai 7,14 persen dan triwulan II baru mencapai 19,13 persen, sehingga total jumlah persentase target belanja langsung baru mencapai 26,27 persen. 
            Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasil Pengendalian (Rakordal) Kegiatan Pembangunan Daerah Kabupaten Gumas Semester I tahun 2012 di Aula Pertemuan Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gumas, Selasa (31/7).
           Menanggapi hal tersebut Bupati Gumas Hambit Bintih dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil  Bupati Gumas Arton S Dohong mengaku kecewa. Dibeberkannya, dari seluruh belanja langsung yang tertuang dalam APBD tahun anggaran 2012, realisasi keuangan baru mencapai 19,14 persen. 
           Sementara realisasi fisik setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) rata-rata baru mencapai 31,35 persen. "Dengan capaian tersebut, tentunya mengecewakan. Dari fakta rendahnya serapan anggaran pada semester I. Hal ini menunjukkan kinerja masing-masing SKPD di lingkup Pemkab Gumas, dalam mengelola anggaran masih belum maksimal," kata Arton membacakan sambutan Hambit. 
            Arton mengingatkan, memasuki triwulan III tahun anggaran 2012, dirinya minta agar kegiatan pembangunan yang bersifat fisik, dapat segera diproses sesuai ketentuan yang berlaku. Supaya serapat anggaran pada semester II dapat mencapai target.
            Lebih lanjut dia mengingatkan, melalui Rakordal yang dilaksanakan itu, SKPD yang menemui kendala atau persoalan khusus yang menghambat proses pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran 2012, baik dana alokasi khusus (DAK) dan dana tugas pembantuan maupun dana urusan bersama yang menemukan masalah agar di sampaikan pada rakordal. "Bila ada permasalahan dalam penggunaan anggaran, segera di laporkan untuk mencari jalan keluar," pesan bupati. 
             Wakil bupati kembali mengingatkan, untuk kegiatan yang sudah berjalan serta kegiatan yang akan di laksanakan supaya dikendalikan, dimonitor dan diawasi dengan baik oleh instansi terkait. Agar kegiatan tersebut tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran. "Semua pekerjaan fisik harus secepatnya dilakukan pelelangan, jangan di tunda-unda lagi," tegasnya. (Kalteng Pos)

Tidak ada komentar: