20 Okt 2010

November, Palangka-Barsel Tersambung

Laporan: Alfrid Uga
PALANGKA RAYA-
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalteng, Ben Brahim S. Bahat memastikan, pembangunan Jembatan Kalahien yang menghubungkan Kota Palangka Raya dengan Baraito Selatan dapat selesai dan diresmikan pada bulan November 2010 mendatang.
Saat ini, jembatan yang membelah Sungai Barito tersebut sedang dalam tahap finishing berupa pengecoran lantai jembatan. “Pemsangan kerangka tulang lantai sudah selesai dan sekitar 2 - 3 hari lagi akan dimulai pengecoran,” katanya Ben kepada sejumlah wartawan di sela rapat koordinas dan pengendalian se Kalteng, di Aula Bappeda Kalteng.
Selasa (19/10).
Dikemukan Ben, untuk mengurangi beban dari cor semen, teknis dalam pengecoran lantai jembatan dilakukan secara bertahap. Pada bagian yang melengkung atau dibagian titik tengah dari jembatan harus dicor terlebih dulu sepanjang 30 meter.. “Mengecor lantai terakhir yang panjangnya 200 meter pada bentang tengah jembatan. Mudah-mudahan sekitar 20 November sudah bisa diresmikan,” katanya.
Biaya pembangunan sekitar Rp. 90 milyar yang bersumber dari dana APBD Provinsi, Kabupaten dan pusat yang dialokasikan selama tiga tahun tersebut. Setelah semua tahapan pembangunan selesai dilakukan, akan dilakukan uji kelayakan dengan menggunakan 750 ton.
“Hal ini dimaksdukan untuk menguji kekuatan jembatan. Biasanya uji coba dilakukan setelah pengecoran beton kering hingga 21 hari. Berat beban kemungkinan sekitar 750 ton menggunakan dump truk besar yang dijejer diatas jembatan,” jelasnya.
Untuk diketahui, sebelum dicor masih dalam bentuk kerangka, pada beberapa bagian kerangka jembatan pernah mengalami pergeseran dibagain sambunganya akibat ditabrak tongkang pada bagian tiangnya. Untuk mengembalikan pada posisi nya semua terpaksa dibongkar dan setel ulang.
Menurut Kepala Bidang Bina Marga Ridwan Manurung, kendati mengalami pergeseran pada beberapa bagian sambungan, tida sampai berdampak pada daya tahan jembatan. Namun harus tetap disetel ulang untuk memastikannya.
Penyelesaian jembatan Kalahien sebelumnya juga sempat terhambat akibat meluapnya sungai Barito. Pemasangan bentang tengah sepanjang 200 meter sempat tak bisa dilakukan karena harus menunggu surutnya air sungai. Akibatnya terjadi penundaan pemasangan kerangka tengah selama 2,5 bulan.
Jembatan Kalahien merupakan jembatan terakhir dari tiga jembatan lainnya yang menghubungkan ruas Palangkaraya dengan wilayah Barito. Tiga jembatan lain telah fungsional, yakni, Jembatan Mangkutup sepanjang 140 meter, Jembatan Murui sepanjang 200 meter dan Jembatan Sungai Kapuas 255 meter.
Pembangunan jembatan itu telah dimulai sejak 1998 lalu, namun sempat terhenti dan baru dimulai kembali pada 2007 melalui paket multiyears dengan kucuran dana ABPN itu sebesar Rp 20,3 miliar kala itu.(radar sampit)

Tidak ada komentar: