6 Sep 2009

Tak Obral Janji, Usai Lebaran Keluarga Hijrah Ke Palangka

Dekat dengan Anggota DPRD Kalteng asal Kotawarinin (2)

Rahmat Nasution Hamka tampak sibuk. Ia terlihat bolak balik, keluar masuk ruangan Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalteng. Sesekali ia keluar sambil menenteng kursi, terkadang juga mengangkut meja bersama rekan-rekannya anggota dewan. Meja-meja tersebut kemudian disusun di teras depan ruangan fraksi.

-------------------------
ALFRID UGA, Palangka Raya
=========================
REKAN-
rekannya yang lain juga tampak sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, ada yang sedang menyusun dokumen-dokumen. Ada juga sedang membersihkan atas meja yang berdebu. Tapi ada juga yang hanya sekedar duduk-duduk ngobrol.
Raut wajah pria yang akarap disapa Rahmat ini, tanpak kelelahan. Maklum, ia sedang menjalani ibadah puasa. Walapun begitu, Rahmat terlihat segar, energik dan tetap semangat beraktivitas. ”Halo, apa kabar?” ucapnya saat disambangi waratwan koran ini.
Sebagai anggota DPRD Kalteng Rahmat terbilang muda. Apalagi tokoh-tokoh PDI Perjuangan masih bercokol di DPRD Kalteng, seperti R Atu Narang, Borak Milton, Artaban dan Y Freddy Ering. Wajar bila ia membatasi diri berkomentar terkait kebijakan dewan, apalagi kebijakan di fraksi.
”Kalau wancara kebijakn nanti dululah. Kalau yang ringan-ringan boleh saja,” katanya seraya masuk keruang fraksi. Nampak hadir di ruang fraksi, Borak Milton, Artaban dan Tuty Dau. Terlihat semuanya dengan nampak kesibukan masing-masing.
Biacara soal komitmen setalah resmi jadi anggota DPRD Kalteng. Rahmat merasa beruntung, ia tak pernah mengobral janji muluk-muluk dengan rakyat Kotawaringin. Menurutnya, kalaupun ia tak bisa memperjuangkan aspirasi rakyat, itu bukan jadi beban bagi dirinya, itulah batas kemampuannya.
” Untungnya kita tidak membuat janji yang muluk-muluk dengan konstituen. Jadi kita hanya memperjuangkan apa yang kita lakukan kedepan. Sebagai anggota dewan pada prinsifnya, dengan adanya fungsi dan tugas dewan, tentu punya batas-batas kewenangan,” ucapnya enteng.
Meski demikian, Rahmat menandaskan, sebagai wakil rakyat sudah di pilih oleh rakyat, ia tetap berupaya memperjuangkan aspirasi rakyat. Kedepan ia bersama wakil dari Dapil III menginventarisir berbagai permasalahan di daerah. ”Tetapi kita juga harus menghindar adanya ego kedaerahan. Yang kita pikirkan sekarang adalah bagaimana Kalteng maju, dan lebih sejahtera lagi,” tandasnya.
Bicara soal fasilitas, tak jauh beda nasib dengan rekannya Jimin sesama satu dapil dari Partai Demokrat. Diakuinya, selama sepekan di Palangka Raya, sambil menunggu kebijakan lebih lanjut terkait anggaran akomodasi anggota, seperti rumah dinas dan fasilitas lainnya terpaksa mengontrak rumah.
”Inikan untuk antisipasi belum tersedianya anggaran untuk rumah dinas. Terpaksa dalam sepekan ini kita mengontrak rumah, paling tidak untuk satu tahun dulu sambil menunggu kebijakan terkait fasilitas yang kita dapat. Kalaupun tak ada, terpaksa mencari rumah pribadi, walupun dengan cara kredit,” bebernya.
Menyinggung keluarga, Rahmat sedikit beda dengan Jimin. Kalau Jimin mewajibkan istrinya saja yang diboyong ke Palangka Raya. Tidak demikian dengan Rahmat, setelah lebaran nanti, istri dan ketiga anaknya bakal hijrah ke Palangka Raya. ”Sekarang kita masih mencari tempat mereka sekolah dulu. Kalau sudah ada sekolah yang bersedia menerima murid pindahan, mungkin rencananya setelah lebaran baru hijrah ke Palangka Raya, ” pungkas Rahmat. (***)

Tidak ada komentar: