Laporan: Alfrid U
PALANGKA RAYA-Sedikitnya 12 orang, dari 1.349 orang calon jemaah haji (CJH) asal Provinsi Kalimantan Tenga gagal berangkat ke tanah suci Mekah. Lantaran tidak melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) dari tanggal yang ditetapkan.
Menurut Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama (Kanwil Depag) Provinsi Kalteng, melalui Kabid Haji dan Wakaf, Drs H Wahid AHA 12 orang CJH yang gagal berangkat tersebut memiliki alasan yang beragam. Mulai dari alasan masalah keluarga hingga kesehatan.
“Alasan 12 calon jemaah ini memang beragam, rata-rata alasan mereka karena faktor keluarga dan kesehatan. Untuk alasan ekonomi hampir tidak ada,” ujarnya ketika disambangi wartawan di ruang kerjanya, di Palangka Raya, Sabtu lalu.
Dikemukakannya, pada pelunasan pertama tersisa 98 CJH yang belum melunasi, kemudian dibuka kembali tahap II yang ditutup pada Kamis (26/8). ”Setelah dibuka tahap ke-II, menyisakan 12 orang calon jemaah yang akan berangkat tahun ini,” ungkapnya.
Adapun rincian 12 calon jemaah haji yang batal berangkat pada musim haji 1430 H/2009 M yakni, satu orang dari Palangka Raya, dua orang dari Barito Selatan, empat orang dari Kotawaringin Timur, dua orang dari Kotawaringin Barat, dua orang dari Sukamara, dan satu orang dari Barito Timur.
“Untuk 12 orang yang batal berangkat, jatah kursinya akan diserahkan ke pusat. Tergantung kebijakan pusat memanfaatkan 12 kursi tersebut. Tapi kami juga mengusulkan untuk diisi petugas haji daerah sesuai usulan Bupati/walikota,” terangnya.
Terkait pemberangkatan, Wahid menuturkan kemungkinan besar untuk kelompok terbang (Kloter) pertama pada tanggal 27 Oktober mendatang sudah tiba dia asrama embarkasi Banjarmasin. “Tetapi untuk daerah yang masuk kedalam kloter pertama dan selanjutnya, tergantung paspor dan visa mereka selesai,” jelas Wahid.
Menyinggung soal pembuatan paspor haji. Wahid mengatakan, hingga Jumat (28/8) lalu, dari 1.349 calon jemaah, baru 324 paspor yang selesai, baik di kantor Imigrasi Palangka Raya maupun Sampit.
Seperti diberitakan sebelumnya, Batas pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) atau ongkos naik haji 1430 Hijriah tahun 2009 tinggal 9 hari lagi. Hingga kemarin, dari 1.349 calon jemaah haji (CJH) Kalteng, sebanyak 1.142 jemaah haji yang sudah melunasi BPIH, sedangkan yang belum sebanyak 116 orang.
Menurut Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Departemen Agama (Depag) Provinsi Kalteng, Ansari melalui Kabid Penyelenggara Haji Abdul Wahid, batas akhir pelunasan BPHI tanggal 12 Agustus. Sedangkan bagi jamaah yang belum bisa melunasi hingga batas waktu yang ditentukan, diberi kesempatan satu minggu.
”Bagi CJH yang masuk nomor kursi, khususnya yang berangkat ditahun ini hingga batas perpanjangan belum juga melunasi. Maka, CJH yang bersangkutan akan dimasukkan dalam wetting list tahun berikutnya, mulai dari belakang daftar nomor tunggu,” ujar Wahid ketika ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Dikemukakannya, setiap CJH akan disubsidi atau diberi bantuan dari pemerintah daerah. Namun demikian ia tak merinci berapa jumlah besaran subsidi yang diberikan pemrintah. ”Biasanya masing-masing Jemaah Haji akan diberikan subsidi bagi jemaah. Besarannya tergantung pemerintah daerah masing-masing,” ungkapnya.
Wahid merincikan, daerah-daerah yang belum sama sekali melunasi BPIH, hingga Kamis lalu, yakni Suruyan, Sukamara dan Katingan. Sedangkan, Palangka Raya yang belum sebanyak 31 orang, Kapuas 17 orang, Barito Utara 11 orang, Barito Selatan 22 orang, Kotim 35 orang, Kobar 3 orang, Lamandau 42 orang, Pulang Pisau 7 orang, Barito Timur 12 orang dan Murung Raya 11 orang.
Menyinggung koordinasi dengan pihak kesehatan, untuk mengantisipasi merebaknya flu babi terhadap CJH Kalteng. Wahid, mengungkapkan hal tersebut sudah menjadi masalah nasional, dan sudah dikoordinasikan ditingkat eselon II pusat. ”Kami belum ada aba-aba dari pusat untuk koordinasi terkait maslah ini. Akan tetapi soal masalah kesehatan jemaah haji yang menjadi leading sektor adalah Menteri Kesehatan,” katanya.
Meski demikian, pungkas Wahid, pihaknya sebagai koordinator CJH di daerah juga akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng. ”Insaallah dalam waktu dekat kita bertemu dengan Dinas Kesehatan setempat. Paling tidak nantinya apa yang kita butuhkan berupa alat mendeteksi virus flu babi seperti yang terdapat dibeberapa bandara di Indoensia, pihak kesehatan mampu menyediakannya,” jelas Wahid.
Terkait masalah petugas kesehatan yang mendamping CJH Kalteng. Menurut Wahid jumlahnya lebih sedikit dari tahun-tahun lalu, meski demikian iya tak menyebutkan jumlhanya tim kesehatan tahun lalu. Sedangkan untuk tahun ini sebnyak 12 orang, 4 dokter dan 8 tim medis.
”Sebagaimana kita ketahui tahun ini dalam satu kloter jamaah haji sebanyak 325 orang. Jumlah tersebut lebihbanyak dari tahun kemaren, karena kapasitas mutan pesawat atau jumlah kursi yang tersedia lebih banyak dari tahun kemaren, dimana hanya 274 kursi. Dengan demikian, jumlah tenga kesehatan otomatis berkurang,” pungkasnya. (*/Radar Sampit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar