21 Jan 2009

Warga Pinggiran Kota Palangka Raya Terancam Kelaparan

Oleh: Alfrid Uga

PALANGKA RAYA-Krisis finansial yang melanda negara adidaya Amerika Serikat, sehingga terjadi krisis ekonomi global, ternyata berdampak luas bagi bangsa Indoensia, terutama bagi masyarakat ekonomi lemah.
Di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah misalnya, dampak krisis mengancam sebagian penduduk kota, terutama yang tinggal dipinggiran kota, yakni Tumbang Tundai, Tanjung Pinang, Bukit Pinang, Kameluh Baru, Bereng Bengkel, termasuk beberapa keluarahan di Kecaman Rakumpit dan Bukit Batu, terancam kelaparan.
Pasalnya, sumber mata pencaharian penduduk minim, seperti Kayu, masyarakat dilarang menebang. Pelihara ikan, harga pakan dan bibit mahal tidak sebanding dengan harga jual ikan. Menyadap karet, harga jual juga tidak sebanding dengan harga kebutuhan pokok.
Selain itu, menjadi buruh atau kuli angkut dipelabuhan, upah tidak memadai jumlahnya dibandingkan harga kebutuhan pokok, apalagi sekarang kapal angkutan barang mulai jarang melewati sungai, terkait mulai lancarnya angkutan darat.
”Rata-rata penduduk ekonomi lemah yang tinggal di beberapa kelurahan di pinggir kota tersebut kesulitan pekerjaan. Bahkan kata mereka, mencari untuk makan sehari saja sulit,” ujar anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Junaidi, kepada Radar Sampit, di Palangka Raya, Selasa (20/1) kemarin.
Menanggapi kesulitan ekonomi masyarakat Kota Palangka Raya tersebut, Junaidi yang juga anggota Fraksi PAN, mengharapkan Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya segera terjun kelapangan untuk mengetahui permasalah yang dihadapi masyarakat dari beberapa keluarahan tersebut.
Langkah lain, ucapnya, Walikota agar memanggil seluruh SKPD sekota Palanngka Raya untuk duduk bersama membahas program konkrit, yang mudah dikerjakan oleh masyarakat sesuai dengan budaya setempat dan kemudian membantu masyarakat membuka lahan pekerjaan yang bisa mereka kerjakan.
”Kapan perlu untuk jangka pendek pembagian semabako kepada masyarakat. Jika tidak msayarakat pinggiran kota Palangka Raya tresebut terancam kelaparan, akibat tidak adanya lapangan pekerjaan sebagai sumber pendapan ekonomi mereka,” tandas Junaidi.
Junaidi menambahkan, Walikota yang baru merupakan harapana baru. Namun demikian katanya, sebagaimana diungkapkan warga pinggiran kota Palangka Raya, saat ini tak ada yang baru, oleh karenanya warga berharap Walikota bisa mewujudkan harapan yang baru bagi masyarakat.
”Mudah-mudahan tidak hanya harapan saja. Makanya dituntut bagaimana SKPD-SKPD yang ada dibawah kepemimpinan HM. Riban Satia benar-benar membantu masyarakat yang saat ini sedang dilanda krisis ekonomi,” imbuh anggota partai pengusung Walikota-Wakil Walikota terpilih ini. (***)

Tidak ada komentar: