Ratusan Massa HTI Kalteng Demo Serukan Jihad
Oleh: Haris L
PALANGKA RAYA- Aksi mengecam dan mengutuk kebrutalan Israel meluas. Ratusan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalimantan Tengah kemarin juga menggelar unjuk rasa. Dengan suara keras, mereka menyeru umat Islam untuk mengganyang Israel yang dengan biadab telah membantai ratusan umat Islam di Gaza, Palestina.
“Tindakan brutal Israel ini jelas merupakan tindakan biadab, yang bukan harus dikecam dan dikutuk dengan keras, tapi juga harus dihadapi dan dilawan dengan kekuatan yang sama. Sepuluh hari sudah Israel membantai umat Islam di Gaza. Lebih dari 450 orang gugur sebagai syuhada, dan 2.300 lainnya menderita luka,” teriak Khomeini, Humas HTI Kalteng lewat corong pengeras suara.
Aksi demonstrasi yang digelar di Bundaran Besar, persis di depan Rujab Gubernur Kalteng itu terbilang besar-besaran. Selain membawa puluhan poster dan spanduk yang nadanya bertulisan mengutuk Israel, HTI Kalteng juga memasang tenda sebagai pusat mimbar orasi.
Unjuk keprihatinan yang digelar usai salat Ashar kemarin petang, bukan cuma diikuti orang-orang dewasa. Anak-anak pesantren di bawah umur pun ikut turun ke jalan. Mengenakan khas busana muslim, mereka berteriak yel-yel mengajak semua pengendara yang melintas untuk berjihad melawan Israel.
“Kami menyerukan kepada umat Islam untuk secara sungguh-sungguh berjuang demi tegaknya khilafah. Karena hanya dengan khilafahlah yang mampu menyatukan 1,4 miliar umat Islam di seluruh dunia dengan segenap potensi yang dimilikinya. Dengan kekuatan inilah, kita akan memiliki kekuatan untuk melindungi diri, termasuk melawan kebiadaban seperti yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina sekarang ini,” lanjut Khomeini.
Dia mengatakan, Khilafah akan memobilisir tentara-tentara negeri-negeri Islam dan seluruh umat Islam dengan jihad fi sabilillah menghancurkan Israel dan negara-negara pendukungnya seperti AS dan sekutunya.
Dalam aksinya itu, HTI Kalteng sebenarnya mengeluarkan lima pernyataan sikap. Antara lain, menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk tidak sekadar mengecam kebiadaban Israel. Pemerintah Indonesia seharusnya mengirim Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke Palestina tanpa menunggu instruksi dari PBB.
“Karena, PBB jelas tidak bisa diharapkan berpihak kepada umat Islam yang ditindas. Organisasi dunia ini terbukti lemah di hadapan Amerika Serikat dan sekutunya. PBB selama ini hanya justru dijadikan legitimasi kepentingan negara-negara penjajah seperti AS,” kata mereka.
HTI juga menyerukan kepada penguasa negeri-negeri muslim untuk segera mengerahkan kekuatan militernya untuk menghentikan kebiadaban Israel dan melindungi umat Islam di Palestina. Bila tidak, berarti para penguasa negeri-negeri muslim telah mengkhianati Allah, rasul dan orang-orang mukmin, dengan membiarkan terjadinya pembantaian terhadap warga Palestina.
Terhadap serangan brutal Israel, HTI menilai AS dan negara-negara barat justru memaklumi tindakan Israel. Padahal, tindakan serangan brutal ini nyata-nyata tindakan terorisme dan melanggar HAM. Ini membuktikan HAM hanyalah omong kosong, yang hanya diperuntukkan buat AS dan sekutunya, tapi tidak untuk Palestina dan umat Islam. “Serangan biadab Israel itu juga menunjukkan bahwa global war on terrorism itu hanyalah kedok untuk memerangi Islam. Bilan sungguh-sungguh ingin memerangi teroris, mengapa tindakan ini dibiarkan dan para pejabat Israel yang bertanggung jawab juga tidak disebut teroris?” timpal Khomeini diiyakan kawan-kawannya.(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar