16 Nov 2008

Rahasia, KPK Sidak Sampit

Layanan Publik Dipantau, Bupati Kotim pun Tidak Tahu

Laporan: Haris L (Radar Sampit)


PALANGKA RAYA- Diam-diam, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memantau langsung kinerja aparatur pemerintah di daerah kabupaten. Yang mengejutkan, selama dua hari berada di Kalteng, Wakil Ketua KPK Muhammad Jasin rupanya secara rahasia menyempatkan diri meluncur ke Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Tak banyak yang tahu kalau mantan Direktur Litbang KPK itu, Rabu (12/11) lalu melakukan inspeksi mendadak. Bupati Kotim Wahyudi K Anwar sendiri pun mengaku tidak tahu ada KPK turun ke Sampit. Sidak Wakil Ketua KPK itu baru diketahui kemarin, saat rapat evaluasi pelaksanaan MoU tata kelola pemerintahan yang baik di aula Jayang Tingang, Palangka Raya.
“Memang kemarin mereka ada datang ke Sampit, kami juga kada tahu. Mau dengar kesannya kaya apa, dia melihat kantor rumah sakit, dia melihat kantor perizinan, dia melihat Samsat, dia melihat pelabuhan. Saya dapat informasi saja,” ujar Wahyudi diwawancarai di sela rapat yang digelar sangat tertutup itu, kemarin.
Wakil Ketua KPK M Jasin seusai rapat kepada wartawan membeberkan sekilas apa yang dilakukannya selama berada di Kalteng. Menurut dia, sebelum bertolak ke Sampit, pihaknya juga ada menggelar pertemuan dengan jajaran Polda Kalteng dan Kejati Kalteng membahas terkait kasus-kasus korupsi. Namun sayang, Jasin enggan mengupas lebih jauh masalah itu kepada pers.
“Kita evaluasi kasus-kasus korupsi yang ditangani Kapolda dan Kajati. Semacam sharing pendapat, agar Polda itu sendiri akhirnya bisa menangani sendiri, kecuali kasusnya menyangkut perizinan KPK saja yang menangani. Tapi, selama ini masih kemungkinan tidak menyangkut hal-hal yang harus mendapat izin presiden. Kasus di tingkat lid (penyelidikan, Red) tidak boleh dipaparkan keluar,” ungkap Jasin.
Terkait sidak ke Sampit, Jasin menuturkan, ia memang sengaja tidak memberitahukan bupati. KPK, katanya, ingin melihat langsung bagaimana layanan publik di situ. “Sampit, layanan publik seperti apa pelayanannya. Jangan-jangan yang dilaporkan di sini dengan kenyataan senyatanya berbeda. Ya, kita melihat,” ucap Jasin.
Pria yang gaya bicaranya tenang tapi terdengar lugas ini menyebutkan, di Sampit dirinya meninjau langsung keadaan Rumah Sakit Umum Daerah dr Murdjani, Kantor Perizinan dan Pelabuhan Sampit. Dia lantas menilai, RSUD Sampit sudah ada peningkatan.
“Kita lihat dari ruangan penerimaan mulai pasien mendaftar, rawat inap, kelas I, kelas II, kelas III dan kelas vip. Kita tengok sampai ke dapurnya, sampai pengolahan sampahnya pun kita teliti. Jadi KPK tidak hanya mengurusi yang jauh dari kepentingan masyarakat, tapi yang dekat dengan kepentingan masyarakat justeru kita lihat. Betul ngga Pemda berpihak pada masyarakat?” jabarnya.
Jasin menegaskan, apa yang dilihat tersebut kemudian disampaikan dalam forum rapat. Kekurangan yang perlu diperbaiki di RS, kata dia, misalnya ternyata di ruang vip masih ada bau rokok, padahal dilarang merokok.
Kemudian sidak di kantor perizinan. Dia berpesan, jangan sampai mengurus perizinan itu seperti orang berada di dalam kamar tertutup, mana orang tahu. “Itu sudah kita sarankan,” tambahnya.
Sedangkan di pelabuhan, lanjutnya, dia melihat ada truk yang masuk tapi tidak ditarik karcis, ini juga sudah diharapkan ke depan agar diperbaiki. “Kalau ngga ditarik karcis, ngga ada buktinya. Kita melihat secara nyata, tidak hanya lips service,” tegas Jasin didampingi Wagub Achmad Diran dan Deputi Akuntabilitas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Herry Yana Sutrisna. (***)

Tidak ada komentar: