Laporan: Haris L (Radar Sampit)
PALANGKA RAYA- Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Provinsi Kalimantan Tengah Tantawi Jauhari menyatakan, pihaknya kesulitan untuk merekrut anggota Panwas tingkat kecamatan. Masalahnya, kader-kader muda untuk anggota Panwas Kecamatan kebanyakan duduk di partai Politik.
Hal tersebut diungkapkan Tantawi saat melantik 42 Anggota Panwaslu Kabupaten dan Kota se-Kalteng, di aula Batang Garing Palangka Raya, belum lama ini.
“Sumberdaya manusia yang berusia 35 tahun nyaris terserap oleh partai politik, dan dipastikan perekrutan panitia pengawas kecamatan oleh kabupaten memiliki kendala yang serius,” katanya di depan sejumlah wartawan.
Menurut Tantawi, selain faktor usia, kesulitan untuk merekrut anggota Panwas Kecamatan juga terkendala oleh faktor ijazah yang kebanyakan hanya berijazah tingkat SMU. Akibat terkendalanya perekrutan anggota Panwas Kecamatan tersebut, lanjutnya, dikhawatirkan akan berimplikasi pada saat pemilu legislatif dan pemilu presiden yang akan kurang pengawasan dan akan banyak pelanggaran yang dilakukan.
“Padahal, Panitia Pengawas Pemilu untuk tingkat kecamatan itu harus terbentuk satu bulan sebelum tahap awal pemilu. Sedangkan saat ini, sudah memasuki tahap penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) anggota dewan,” ucap pria yang akrab disapa Awi ini.
Pria berperawakan kurus itu menandaskan, melihat adanya kondisi seperti ini, pihaknya akan melakukan identifikasi terlebih dahulu. Termasuk melakukan identifikasi terhadap data pemilih dan DCT setiap daerah kabupaten.
Acara pelantikan anggota Panwaslu Kabupaten dan Kota se-Kalteng dilakukan langsung oleh Ketua Panwaslu Provinsi Kalteng Tantawi Jauhari. Selain dilantik, para anggota Panwaslu Kabupaten dan Kota juga mendapatkan pembekalan. Mereka kebanyakan berasal dari kalangan independen seperti pers, tokoh masyarakat, dan akademisi. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar