3 Nov 2009

Dukung Dua Pasangan Calon Sekaligus

Upaya Membendung Calon Incumbent Pilgub Kalteng

Laporan: Alfrid Uga

PALANGKA RAYA-
Gerakan bawah tanah dari sejumlah pejabat sekelas bupati/walikota untuk membendung calon incumbent pemilihan gubernur (pilgub) Kalteng 2010 mulai tercium. Dibawah komando salah seorang kepala daerah, mereka mulai berkonsolidasi dengan tokoh masyrakat, tokoh agama, tokoh adapt, organisasi kepemudaan, hingga mahasiswa.
Mereka menjadi tim sukses dua pasangan calon sekaligus yakni Bupati Pulang Pisau Achmad Amur (calon gubernur) dan Eddy Raya (calon wakil gubernur), serta pasangan Bupati Barito Selatan Baharudin Lisa (calon gubernur) dan Bupati Kotim Wahyudi K Anwar (calon wakil gubernur).
Sumber Koran ini mengungkapkan, Achmad Amur dengan Eddy Raya Samsuri akan diusung Koalisi Partai Golkar dengan PAN. Sedangkan pasangan Baharuddin Lisa dengan Wahyudi K Anwar akan usung Koalisi Partai Gerindra, Hanura, PPP, PBB, PKB dan PKS.
”Dukungan terhadap dua pasangan calon diharapkan mampu mendukung kekuatan pasangan calon yang akan diusung PDI Perjuangan dan Partai Demokrat.Strategi ini terbukti berhasil dalam Pilkada Palangka Raya lalu,” ujar petinggi Parpol yang wanti-wanti namanya jangan dikorankan.
Bukankah nama Wahyudi K Anwar sempat ditolak beberapa parpol kerena dinilai minim memberikan kontribusi bagi partai pendukung saat maju sebegai Bupati Kotim? Dengan politis dia menjawab sikap politik bisa berubah setiap saat.
”Inilah yang namanya politik, tidak ada yang abadi. Lawan jadi kawan, kawan jadi lawan. Tetapi yang pasti, partai-partai pengusung sudah berkomitmen mengusung Wahyudi K Anwar sebagai Cagub. Diharapkan pasangan kotawaringin dan barito mampu memecahkan suara calon dari partai besar lainnya,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pengelompokan partai politik (parpol) berdasarkan kesamaan asas dan flatfomr menjadi topik pembicaraan hangat dikalangan elit politik. Tentu saja ini terkait dengan pemilihan gubernur (pilgub) Kalteng 2010 mendatang.
Meski begitu, sampai saat ini tak ada satupun parpol yang telah mengukuhkan calon yang akan diusung. Hampir semua parpol masih melakukan konsolidasi dan mengangap belum waktunya untuk memunculkan calon. Setidaknya, ada lima kelompok parpol, yang mulai mengelompokan diri. Kelompok pertama partai nasionalis dengan nasionalis.
Dua parpol yang bakal mengbangun koalisi adalah PDI Perjuangan dengan Partai Demokrat. Sementara Partai Golkar bakal berkoalisi dengan PAN. Disisi lain, PAN juga telah membangun koalisi dengan PPP,Gerindra, Hanura, PBB dan PKB.
”Kami sudah sudah sepakat membangun koalisi mengusung satu nama. Bahkan kesepakatan ini sudah ditandatangi,” ungkap petinggi parpol, yang mewanti-wanti namanya jangan dikorankan. ”Nanti ada waktunya kami akan buka bersama. Sekarang silahkan tulis asalkan jangan menyebut nama saya,” timpalnya.
Terpisah, juru bicara Koalisi 27 Parpol, Sugi Santosa, memastikan pihaknya termasuk dalam kelompok partai nasionalis. Berdasarkan informasi yang ia terima dari lawan-lawan politik pada pemilihan kepala daerah nanti, kelompok partai Islam dan Kristen masing-masing mulai mengelompokkan diri.
Dari hasil pemilu legislatif DPRD Provinsi Kalteng, partai-partai Islam yang bakal bergabung, ada PPP, PKS,PBB, PBR, PKNUI,PMB, dan PNUI, dengan perolehan suara sah sebanyak 14,31 persen. ”Informasi yang berkembang, akan masuk PKB, bila demikian, maka suara delapan parpol Islam ini mencapai 17,38 persen,” ungkapnya.
Kelompok lain yang bakal berkoalisi, pada pemilihan gubernur nanti, juga muncul kelompok koalisi, partai Kristen, seperti PDS dan PKDI Kalteng. Dua partai Kristen dan Katholik ini, memperoleh suara sah pada pemilu legislatif lalu, sebesar 16,32 persen.
”Nah yang perlu dipikirkan sekarang ini, pemilihan gubernur Islam berpasangan dengan Islam, perlu dipikirkan lebih mendalam lagi. Karena 70-80 persen pemilih Islam lebih menyukai partai nasionalis,” imbuhnya. (*/Radar Sampit)

Tidak ada komentar: