17 Des 2008

Beredar Video, Guru Aniaya Murid

Oleh: Alfrid Uga

PALANGKA RAYA-Dunia pendidikan kembali tercoreng oleh ulah seorang guru. Hanya karena siswa diangap tidak tertib dan sulit diatur, seorang guru SMU Suasta di Kota Palangka Raya tega menempeleng wajah muridnya satu persatu.
 
Peristiwa ini diketahui dari beredarnya video berduari 48 detik. Video tersebut merekam kekejaman seorang guru terhadap muridnya di sekolah suasta di Jalan Diponegoro, depan Bundaran Kecil Palangka Raya, pada Jumat (12/12) pagi lalu.
 
Dari video tersebut terlihat seorang oknum guru yang diketahui namanya berinisial EM, memukul satu persatu muridnya dibagian wajah, kepala dan badan, meski dengan menggunakan tangan. Tidak kurang dari 15 orang murid yang terkena pukul.
 
Akibat penganiayaan tersebut, beberapa murid mengalami luka dibagian pelipis matanya, dan luka lebam dibagian wajahnya. Walapun demikian, hingga saat ini belum satupun dari korban melaporkan peristiwa penganiayaan tersebut kepada pihak kepolisian.
 
Saat dikonfirmasi dengan pihak sekolah. Kepada sejumlah wartwan, Kepala Sekolah Drs Elsanto Agustinus, membantah anak buahnya EM melakukan penganiayaan terhadap murid-muridnya. ”Tidak mungkin seorang guru menyakiti muridnya,” ujar Elsanto, Selasa (16/12) kemarin.
 
Elsanto mengaku kaget kenapa sekolahnya didatangi sejumlah wartwan, padahal dia sebelumnya tidak mengetahui duduk persoalan, setelah dia mendapat klarifikasi dari EM ternyata apa yang dilakukan oleh EM tidak seperti yang dituduhkan.
 
Dia mengungkapkan, sebagaimana mengutip pengakuan dari EM pada saat itu, EM sedang menertibkan siswa siswinya, karena berdasarkan lapiran guru-guru yang lainnya susah ditertipkan bahkan ada yang lari bersembunyi, padahal sat itu guru ingin menyampaikan pengumuman penting.
 
”Karena ingin cepat siswa saling dorong. Demikian dengan EM, meminta mereka cepat berkumpul sambil mendorong-dorong, mungkin karena dorongngan tersebut, secara tidak sengaja ada yang terkena jari tangan dibian wajahnya. Jadi tidak ada yang lukaberdarah mapun luka lebam,” tutur Elsanto, mengutip pengakuan EM.
 
Ditegaskan kemabili oleh Elsanto, apa yang dilakukan oleh EM semata mendidik dan menertip siswa-siswinya yang saat itu dianggap tidak tertip dan melawan permintaan guru untuk berkumpul mendengarkan pengumuman yang hendak disampaikan oleh pihak sekolah.
 
”Ada yang penting mau disampaikan oleh pihak sekolah. Sementara siswa susah ditertipkan bahkan ada yang sembunyi, maknya EM diminta oleh pihak guru untuk menertibkannya. Jadi tidak ada niat untuk memukul, atau menyakiti murid. Siapa sih yang mau menyakiti murid sendiri,” imbuh Elsanto, seraya membela EM. (***)
 

Tidak ada komentar: